Soloraya
Kamis, 8 Maret 2012 - 23:22 WIB

JEMBATAN GANTUNG: Pelaksana Proyek Mengklaim Pembangunan Jembatan Tak Molor

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (dok)

ilustrasi (dok)

BOYOLALI--Pembangunan lima jembatan gantung di Kecamatan Selo kembali molor dari tenggat waktu yang dijanjikan. Namun pihak pelaksana proyek membantah pembangunan itu molor.

Advertisement

Kepala Operasi PT Amarta, Yusanto, mengatakan proyek pembangunan jembatan gantung itu memiliki masa kerja 159 hari atau sekitar lima bulan. Waktunya dihitung sejak proses pembebasan tanah rampung.  Dengan demikian, mereka masih memiliki waktu pengerjaan selama dua bulan. Saat ini pengerjaan lima jembatan belum ada yang rampung.

“Padahal proses pembebasan tanah baru tuntas pada 25 November. Makanya masa kerja kami masih ada sekitar dua bulan. Kami juga membuat jadwal percepatan sesuai permintaan Pemkab, supaya proyek-proyek lanjutan bisa segera dikerjakan,” kata Yusanto, ketika dihubungi wartawan, Kamis (8/3/2012).

Berdasarkan pengetatan jadwal yang telah dibuat, empat jembatan dijadwalkan rampung akhir Februari, yaitu jembatan di Sepi, Kajor (Desa Jrakah) serta Windu dan Ladon di Desa Klakah. Sedangkan jembatan di Takeran Tlogolele ditargetkan selesai pada awal Maret. Target itu bisa dipenuhi dengan syarat tidak ada kendala seperti hujan. Ternyata hujan deras turun hampir setiap hari. Pelaksana proyek juga menilai dukungan masyarakat minim, terutama menyangkut tingginya permintaan ganti rugi tanah.

Advertisement

Sementara itu, Asisten II Setda Boyolali, Juwaris menyebut pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena tertundanya proyek lima jembatan gantung di Selo akibat faktor cuaca, dalam hal ini hujan. Lagipula Pemkab tidak punya wewenang langsung, mengingat ini adalah proyek dari pusat. Dia hanya berharap pembangunan bisa selesai pada pertengahan April, supaya tak mengganggu tahap rehap dan rekonstruksi pasca erupsi Merapi.

“Kami berharap pelaksana proyek menambah jumlah tenaga kerja. Tahap rehap dan rekon akan segera dimulai, takutnya terjadi overlapping,” tukas Juwaris.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif