SOLOPOS.COM - Pekerja menyelesaikan pembangunan jalur pedestrian pada proyek jembatan Jurug B, Jebres, Solo, Selasa (2/8/2023). (Solopos/Joseph Howi Widodo)

Solopos.com, SOLO–Jembatan Jurug B yang menggunakan kombinasi desain Steel I Girder (SIG) dan Steel Box Girder (SBG) diperkirakan mampu bertahan hingga 100 tahun.

Desain tersebut menerapkan teknologi canggih sehingga struktur jembatan lebih kuat, kokoh, stabil, dan memiliki nilai estetika.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sistem box girder memiliki struktur konstruksi yang memiliki nilai estetika terbaik ditambah dengan efisiensi dalam meredam tekanan dan memiliki umur yang panjang.

Sistem box girder memiliki celah yang bisa berfungsi sebagai tempat pipa di bawah jembatan. Konstruksi ini masih menjadi andalan dalam pengerjaan struktur jembatan di dunia lantaran terkenal sangat stabil. Struktur rangka Jembatan Jurug B merupakan salah satu rangka yang ikonik di Tanah Air.

Construction Manager PT Baja Titian Utama area Jawa Tengah, M. Fathoni Jalaludin mengatakan struktur rangka Jembatan Jurug B diperkirakan berusia sekitar 100 tahun. Bila diresmikan pada akhir Agustus 2023 maka usia Jembatan Jurug B sampai 123 tahun.

“Namun jika jembatan sering dilewati truk bertonase tinggi atau over dimention dan over load (ODOL) umur jembatan bakal semakin berkurang. Jika setiap hari dilewati truk bertonase tinggi bakal semakin berkurang,” kata dia, Kamis (10/8/2023).

Pria akrab disapa Thoni ini menyampaikan rangka jembatan yang menggunakan sistem box girder mampu memikul beban aktif ataupun pasif sehingga bisa lebih kokoh.

Di Indonesia, hanya ada beberapa jembatan yang menggunakan rangka jembatan dengan sistem box girder. Termasuk Jembatan Jurug B di Solo.

Menurut Thoni, jembatan lama Jurug B, yakni Callender Hamilton (CH) yang biasanya dibangun untuk kepentingan perang.

“Proses pembangunan jembatan lebih lama karena cukup rumit dan detail. Sekarang sudah rampung, hanya tinggal merapikan pagar jembatan. Aspek teknis lainnya juga akan dicek lagi,” ujar dia.

Sementara itu, General Manager Konstruksi PT Baja Titian Utama, Bambang Nurhadi mengatakan para pekerja terus menggenjot pembangunan jembatan yang memasuki fase akhir.

Selepas jalan di jembatan diaspal, maka dilanjutkan dengan uji beban jembatan untuk mengetahui kekuatan dan tegangan jembatan. Dia menargetkan Jembatan Jurug B bisa kembali dilewati pengguna jalan pada akhir Agustus.

“Semoga lancar sehingga jembatan bisa kembali dibuka untuk pengguna jalan. Ini akses penghubung utama Solo-Karanganyar,” papar Bambang Nurhadi yang akrab disapa Nanung.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya