SOLOPOS.COM - Pengunjung memenuhi jembatan kaca Kemuning Sky Hills di kawasan kebun teh Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah beberapa waktu lalu. (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Insiden pecahnya lantai jembatan kaca di kawasan wisata The Geong, Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, membuat wisatawan khawatir untuk menaiki wahana serupa. Di Kabupaten Karanganyar, ada wahana sejenis, namanya Jembatan Kaca Kemuning Sky Hills yang berlokasi di Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso.

Apakah insiden di Banyumas bakal memengaruhi tingkat kunjungan di Jembatan Kaca Kemuning Sky Hills? Objek wisata baru ini dikelola oleh The Lawu Group, perusahaan yang sudah berpengalaman mengelola objek wisata di Karanganyar.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Manajemen Jembatan Kaca Kemuning Sky Hills menjamin keamanan pengunjung. Selain didesain sesuai standar keamanan, pembangunan jembatan kaca juga telah lolos uji kelaikan.

Direktur Utama The Lawu Group, Parmin Sastro Wijono, mengatakan Jembatan Kaca Kemuning Sky Hills dibangun dengan perhitungan struktur sesuai standar konsultan sipil. Kaca menggunakan standar kaca tempered dengan ketebalan tiga sentimeter yang tersertifikasi.

Kaca ini berbeda dengan kaca yang digunakan untuk jembatan kaca di Limpakuwus Banyumas yang konon ketebalan nya hanya 1,2 sentiemter sehingga dinilai kurang aman bagi pengunjung.

“Kami menyediakan pengujian kekuatan kaca sebelum masuk ke jembatan. Jadi pengunjung yang ragu bisa cek dulu kekuatannya,” kata Parmin ketika berbincang dengan Solopos.com, Kamis (26/10/2023).

Dari segi keamanan pengunjung, Parmin mengatakan Jembatan Kaca Kemuning Sky Hills telah teruji. Secara teknis, Parmin menyebut per lembar kaca jembatan berukuran 1,8 meter x 2,35 meter ini mampu menahan beban maksimal 1.340 kilogram (kg) atau 1,3 ton.

jembatan kaca kemuning sky Hills karanganyar
Pengunjung memenuhi jembatan kaca Kemuning Sky Hills di kawasan kebun teh Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah beberapa waktu lalu. (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Dengan ketebalan ini,  Jembatan Kaca Kemuning Sky Hills diklaim jauh lebih aman daripada jembatan kaca di Bromo yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR).

“Jembatan kaca di Bromo yang dibangun PUPR hanya dua lapis, kami menggunakan tiga lapis dan sudah teruji 10 bulan ini dengan kapasitas penuh alhamdulillah aman,” lanjut Parmin.

Meski demikian, Parmin mengatakan akan meningkatkan keamanan dan kenyaman pengunjung dengan menambah jaring di bawah jembatan.

Jembatan kaca Kemuning Sky Hills saat ini dibangun sepanjang 124 meter. Dengan ketinggian jembatan mulai 10 meter hingga 38 meter. Konstruksi jembatan juga dibuat tahan guncangan gempa.

Manajemen selama ini membatasi jumlah pengunjung yang naik di jembatan kaca 150 orang. Dengan perhitungan maksimal satu meter persegi kaca hanya untuk dua orang.

Sementara itu, Manager Jembatan Kaca Kemuning Sky Hills, Lesmono, mengatakan jumlah selalu ada wisatawan yang datang. Jumlahnya melonjak saat akhir pekan atau hari libur nasional. Wisatawan yang datang  tidak hanya domestik, namun juga ada dari negara Asia dan Eropa.

Untuk masuk tiket kawasan objek wisata Jembatan Kaca Kemuning pengunjung hanya ditarik Rp10.000 per orang. Sementara pengunjung akan ditarik tiket tambahan sebesar Rp30.000 per orang, jika masuk ke Jembatan Kaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya