SOLOPOS.COM - Jembatan kaca Kemuning Sky Hills di Ngargoyoso, Karanganyar telah rampung dibangun sepanjang 120 meter. Foto diambil Sabtu (17/6/2023). (Solopos/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Meski diklaim lebih kuat daripada jembatan kaca di The Geong, Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, pengelola Jembatan Kaca Kemuning Sky Hill di Ngargoyoso, Karanganyar tetap akan memberi pengaman tambahan. Pengaman tambahan itu berupa jaring di bawah jembatan.

Hal itu disampaikan Direktur Utama The Lawu Group, Parmin Sastro Wijono, selaku pengelola Jembatan Kaca Kemuning Sky Hills, Kamis (26/10/2023). Penambahan jaring itu untuk meningkatkan faktor keamanan jika saja terjadi insiden tak diinginkan seperti di Banyumas.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dari segi keamanan, Parmin mengatakan Jembatan Kaca Kemuning Sky Hills telah teruji. Kaca yang dipakai adalah tiga lapis tempered glass dengan ketebalan 3 sentimeter. Secara teknis, Parmin menyebut per lembar kaca jembatan berukuran 1,8 meter x 2,35 meter ini mampu menahan beban maksimal 1.340 kilogram (kg) atau 1,3 ton.

“Kami menyediakan pengujian kekuatan kaca sebelum masuk ke jembatan. Jadi pengunjung yang ragu bisa cek dulu kekuatannya,” kata Parmin ketika berbincang dengan Solopos.com.

Dengan ketebalan ini,  Jembatan Kaca Kemuning Sky Hills diklaim jauh lebih aman daripada jembatan kaca di Bromo yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR). “Jembatan kaca di Bromo yang dibangun PUPR hanya dua lapis, kami menggunakan tiga lapis dan sudah teruji 10 bulan ini dengan kapasitas penuh alhamdulillah aman,” lanjut Parmin.

Jembatan kaca Kemuning Sky Hills saat ini dibangun sepanjang 124 meter. Dengan ketinggian jembatan mulai 10 meter hingga 38 meter. Konstruksi jembatan juga dibuat tahan guncangan gempa.

Manajemen selama ini membatasi jumlah pengunjung yang naik di jembatan kaca 150 orang. Dengan perhitungan maksimal satu meter persegi kaca hanya untuk dua orang.

Dengan ketebalan ini,  Jembatan Kaca Kemuning Sky Hills diklaim jauh lebih aman daripada jembatan kaca di Bromo yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR).

“Jembatan kaca di Bromo yang dibangun PUPR hanya dua lapis, kami menggunakan tiga lapis dan sudah teruji 10 bulan ini dengan kapasitas penuh alhamdulillah aman,” lanjut Parmin.

Meski demikian, Parmin mengatakan akan meningkatkan keamanan dan kenyaman pengunjung dengan menambah jaring di bawah jembatan.

Sementara itu, Manager Jembatan Kaca Kemuning Sky Hills, Lesmono, mengatakan jumlah selalu ada wisatawan yang datang. Jumlahnya melonjak saat akhir pekan atau hari libur nasional. Wisatawan yang datang  tidak hanya domestik, namun juga ada dari negara Asia dan Eropa.

Untuk masuk tiket kawasan objek wisata Jembatan Kaca Kemuning pengunjung hanya ditarik Rp10.000 per orang. Sementara pengunjung akan ditarik tiket tambahan sebesar Rp30.000 per orang, jika masuk ke Jembatan Kaca.

Insiden Pecahnya Jembatan Kaca Banyumas

Seperti diberitakan, Polresta Banyumas menyelidiki insiden jatuhnya wisatawan dari wahana jembatan kaca di kawasan wisata The Geong, Hutan Pinus Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (25/10/2023).

Insiden pecahnya jembatan kaca itu mengakibatkan seorang pengunjung meninggal dunia dan seorang lainnya luka-luka.

“Tadi, sekitar pukul 10.00 WIB, kami mendapat informasi bahwa ada kecelakaan, di mana ada orang yang jatuh dari wahana jembatan kaca,” kata Kapolresta Banyumas, Kombes Pol. Edy Suranta Sitepu, di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus, dikutip dari Antara pada Rabu.

Setelah peristiwa dua wisatawan jatuh dari jembatan kaca di kawasan wisata The Geong tersebut, Polresta Banyumas segera mendatangi lokasi dan memasang garis polisi di tempat kejadian perkara (TKP).

Edy menjelaskan berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, para pengunjung yang sedang menggunakan wahana jembatan kaca tersebut merupakan rombongan wisatawan dari Cilacap sebanyak 11 orang.

Menurut dia, rombongan wisatawan tersebut menggunakan wahana jembatan kaca tersebut sekitar pukul 10.00 WIB. Empat wisatawan dalam rombongan tersebut jatuh karena ada lembaran kaca yang pecah saat diinjak.

“Saat kacanya pecah, dua orang sempat berpegangan pengaman yang ada di jembatan kaca tersebut, kemudian dua orang lagi jatuh ke bawah,” jelas Edy.

Dua wisatawan yang jatuh dari jembatan kaca The Geong HPL Banyumas itu berjenis kelamin perempuan, yakni berinisial AI, 41, mengalami luka-luka dan FA, 49, dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya