SOLOPOS.COM - Pengendara motor melintasi jembatan gantung sepanjang 100 meter yang menghubungkan desa Dompol dan Kendalsari, Kecamatan Kemalang, Klaten, Selasa (1/10/2013). (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

 Pengendara motor melintasi jembatan gantung sepanjang 100 meter yang menghubungkan desa Dompol dan Kendalsari, Kecamatan Kemalang, Klaten, Selasa (1/10/2013). (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)


Pengendara motor melintasi jembatan gantung sepanjang 100 meter yang menghubungkan desa Dompol dan Kendalsari, Kecamatan Kemalang, Klaten, Selasa (1/10/2013). (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN —  Kondisi jembatan gantung sepanjang 100 meter (m) yang menghubungkan desa Dompol dan Kendalsari, Kecamatan Kemalang, Klaten memprihatinkan.  Lantai yang terbuat dari kayu banyak yang jebol dan rapuh, sehingga membahayakan warga yang melintasi jembatan selebar 1,5 m itu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pantuan Solopos.com di lokasi, Selasa (1/10/2013), aspal yang digunakan sebagai pelapis lantai yang terbuat dari kayu jenis Meranti  banyak yang mengelupas. Bahkan tidak sedikit lantai dari kayu hilang lantaran sudah lapuk.

Selama ini, warga selalu melakukan penambalan secara swadaya dengan menambal kayu yang sudah hilang atau rusak dengan batang kayu yang baru. Pasalnya, jika tidak dilakukan perbaikan bisa membahayakan keselamatan warga sebagai pengguna jembatan gantung. Apalagi, jembatan gantung itu berdiri di atas jurang sedalam 100 meter. Selain itu, kondisi pagar pembatas jembatan dengan tinggi sekitar 1 m itu banyak yang patah dan berkarat.

Sementara, pengendara kendaraan bermotor roda dua tampak berhati-hati saat melintasi jembatan gantung tersebut. Jembatan tersebut maksimal hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dari satu arah. Sedangkan, kendaraan roda dua dari arah yang berlawanan harus bersabar sambil menunggu kendaraan tersebut melintas.

Salah satu warga Purworejo, Dompol, Karyana, 43, mengatakan jembatan itu dibangun pada 1980-an. Hingga saat ini, jembatan yang berdiri di Dusun Wates, Desa Dompol  dan Dusun Jengglong, Desa Kendalsari tersebut belum pernah direhab oleh pemerintah.

“Padahal, ini adalah akses alternatif satu-satunya sebagai penghubung Desa Dompol dan Kendalsari. Jika tidak segera diperbaiki akan membahayakan,” jelasnya kepada Solopos.com di lokasi.

Melalui jembatan gantung itu, warga bisa dengan cepat dan mudah menjangkau kedua desa tersebut. Jika tidak ada jembatan itu, warga harus memutari jalan utama hampir sepanjang 2 Kilometer (km). Keberadaan jembatan tersebut sangat menunjang kegiatan perekonomian selain itu banyak pelajar yang melintasinya. Salah satu siswa SMPN 1 Kemalang, Agus, mengaku setiap hari melintasi jembatan gantung tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya