Soloraya
Minggu, 1 Desember 2019 - 11:17 WIB

Jembatan Sesek Jebol Diterjang Derasnya Aliran Sungai Bengawan Solo

Mariyana Ricky P.d  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi Jembatan Sesek di Beton yang jebol, Minggu (1/12/2019). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Jembatan Sesek jebol diterjang derasnya aliran air Sungai Bengawan Solo, Minggu (1/12/219) pagi. Jembatan berupa anyaman bambu itu menghubungkan Kampung Beton, Kelurahan Kampung Sewu, Kecamatan Jebres, Solo, dengan Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo.

Ini merupakan kali kesekian jebolnya Jembatan Sesek. Hujan deras di hulu Sungai Bengawan Solo yang membawa material sampah maupun eceng gondok menerjang kaki-kaki jembatan.

Advertisement

Ketua komunitas sukarelawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Sewu, Sri Mahanani Budi Utomo, mengatakan ketinggian air naik signifikan hingga 1,8 meter pada Minggu dini hari. Pagi harinya, jembatan sesek itu jebol dan hampir hanyut diterjang limpahan air.

“Masyarakat sering memanfaatkan jembatan itu untuk menyeberang, potong kompas daripada harus lewat Jembatan Mojo. Enggak hanya pejalan kaki, tapi juga pengendara sepeda motor,” kata dia, kepada Solopos.com.

Informasi dari perajin anyaman bambu, Jembatan Sesek dibangun dengan dana senilai Rp8-9 juta rupiah. “Kalau harus memutar lewat Jembatan Mojo, bisa butuh waktu sampai 30 menit. Wacana pembangunan jembatan permanen sering berembus, tapi sampai saat ini belum direalisasikan,” ucap Budi, sapaan akrabnya.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Jembatan Sesek jebol menjadi dua bagian dan hampir hanyut. Namun tertahan di kedua sisi tiang jembatan di bibir sungai. Belum diketahui apakah masyarakat akan kembali membangun Jembatan Sesek. Namun saat arus air Sungai Bengawan Solo sedang deras dan debitnya naik, mereka memilih mengoperasikan perahu.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif