Soloraya
Senin, 6 Desember 2021 - 17:32 WIB

Jembatan Terpanjang se-Jateng untuk Mendukung Agropolitan Miri Sragen

Wahyu Prakoso  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi jembatan. (freepik)

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Kabupaten Sragen memiliki rencana membangun kawasan agropolitan di Desa Gilirejo Baru dan Gilirejo lama, Kecamatan Miri, Sragen. Jembatan penghubung dua desa yang akan dibangun digadang-gadang menjadi daya ungkit ekonomi dua desa.

Membentang sejauh 600 meter dan lebar 6 meter, jembatan itu disebut-sebut bakal jadi yang terpanjang se-Jateng.

Advertisement

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sragen, Marija, menjelaskan alasan pembangunan mengarah pada agropolitan di dua desa terpencil yang memiliki tanah subur, luas, dan tidak ditanam padi itu.

“Tanaman buah-buahan saya lihat cocok sekali ditanam di sini [Gilirejo dan Gilirejo Baru]. Buah apa pun bisa hidup dan tahan air dikaitkan dengan objek wisata dengan Waduk Kedung Ombo [WKO],” paparnya, Senin (6/12/2021).

Advertisement

“Tanaman buah-buahan saya lihat cocok sekali ditanam di sini [Gilirejo dan Gilirejo Baru]. Buah apa pun bisa hidup dan tahan air dikaitkan dengan objek wisata dengan Waduk Kedung Ombo [WKO],” paparnya, Senin (6/12/2021).

Warga melintasi jalan pada perbatasan desa di Gilirejo Lama, Kecamatan Miri, Sragen, Senin (6/12/2021). Warga menuju Gilirejo Lama bisa lusus melewati gapura namun bagi warga yang hendak menuju Gilirejo Baru harus belok ke kiri atau melintasi wilayah Boyolali. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Baca Juga: Sragen Bakal Punya Jembatan Terpanjang di Jateng, Kini Pembebasan Lahan

Dia mengatakan jembatan dan jalan yang akan dibangun bisa mendukung distribusi hasil panen petani. Sejumlah warga memiliki hasil panen buah tanpa memupuk pohon sekalipun, Namun kendalanya ada pada hasil panen sulit dipasarkan karena terbatasnya akses transportasi. Pembangunan jembatan ini, sambung Marija, diharapkan bisa mengatasai persoalan keterbatasan akses tersebut.

Advertisement

Sebelum itu, Pemkab akan meningkatkan jalan menuju lokasi proyek jembatan supaya dapat dilintasi kendaraan berat untuk pembangunan. Anggaran peningkatan jalan tersebut Rp2,8 miliar. Dia mengatakan kondisi jalan saat ini hanya memiliki lebar 3 meter.

“Peningkatan jalan dilakukan pada 2023 dengan panjang sekitar 7 kilometer dari Jembatan Muneng [Desa Bagor] dengan lebar jalan 4,5 meter sampai 5 meter,” jelasnya.

Baca Juga: Waktu Pembangunan Fisik Jembatan Terpanjang se-Jateng Belum Pasti

Advertisement

Penjabat Kepala Desa Gilirejo Baru, Misron, menjelaskan pembangunan jembatan akan menguntungkan warga desanya. Jika jembatan itu terwujud , warga tidak perlu lagi melintasi wilayah Boyolali saat menuju ke Sragen.

“Dampak jembatan itu nanti bisa memperlancar perekonomian. Untuk ke depannya masyarakat bisa merintis desa wisata,” jelasnya.

Misron mengatakan sejumlah warga memiliki penghasilan dari beternak kambing dan sapi. Perum Perhutani mengizinkan warga setempat untuk menanam rumput-rumputan pada lahan yang tersedia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif