SOLOPOS.COM - BERBAHAYA -- Kendaraan tengah melintasi Jembatan Tinawas, Dukuh Tinawas, Desa Rembun, Nogosari yang dalam kondisi parah. Rusaknya jembatan diperparah dengan ambrolnya talut. Foto diambil pekan lalu. (Espos/Farida Trisnaningtyas)

Boyolali (Solopos.com) – Jembatan Tinawas yang menghubungkan Kecamatan Ngemplak dengan Kecamatan Nogosari, Boyolali, tepatnya di Dukuh Tinawas, Desa Rembun, Nogosari terancam ambrol. Pasalnya sebagian talut dan jembatan sudah ambrol lantaran seringkali dilintasi truk-truk besar bermuatan pasir.

BERBAHAYA -- Kendaraan tengah melintasi Jembatan Tinawas, Dukuh Tinawas, Desa Rembun, Nogosari yang dalam kondisi parah. Rusaknya jembatan diperparah dengan ambrolnya talut. Foto diambil pekan lalu. (Espos/Farida Trisnaningtyas)

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kondisi ini diperparah dengan intensitas hujan yang cukup tinggi sehingga mengakibatkan banjir. Alhasil, dinding-dinding talut semakin terkikis arus dan membuat jembatan penghubung itu rawan ambrol. Parahnya kondisi jembatan memaksa para pengguna jalan harus ekstra hati-hati saat melintas. Terlebih saat bersimpangan dari arah yang berlawanan. Jika kurang hati-hati, pengguna jalan terutama pengendara akan jatuh ke dalam sungai.

“Kondisi rusak ini dulu gara-gara ada truk pasir. Dari arah berlawanan ada sebuah mobil. Keduanya tidak mau mengalah. Akibatnya kendaraan itu terperosok ke sungai,” tutur salah satu warga Tinawas, Dodi kepada wartawan pekan lalu. Namun, hingga saat ini belum ada tanda-tanda jembatan akan segera diperbaiki. Warga kurang tahu kerusakan jembatan itu menjadi tanggung jawab siapa. Mereka berharap agar jembatan yang hampir ambrol itu segera diperbaiki.

Perbaikan mendesak untuk segera dilakukan agar kondisinya tidak semakin parah. Terlebih jalur tersebut sehari-hari digunakan warga untuk beraktivitas. Selain itu, jalur alternatif itu merupakan jalan ke embarkasi haji Donohudan di Kecamatan Ngemplak. “Kami berharap jalur ini segera diperbaiki. Sebab jalur ini sangat penting bagi warga,” tambahnya.

Salah satu pengendara, Joko, 50, mengeluhkan kerusakan jembatan. Menurutnya dalam kondisi parah itu jalan yang dilewati rawan kecelakaan. Apalagi jika terjadi simpangan, terlebih antarkendaraan beroda empat yang tidak mau saling mengalah.

“Jembatan rusak begini tidak segera diperbaiki. Apalagi sepanjang jalan aspal banyak yang berlubang,” terang Joko. Kondisi jalan yang berlubang-lubang membuat para pengendara saling berebut badan jalan untuk memilih jalur yang tidak berlubang. Akibat saling berebut itu sangat rawan terjadi kecelakaan seperti jatuh dari sepeda ataupun bertabrakan.

m90

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya