Soloraya
Sabtu, 17 April 2021 - 13:48 WIB

Jemput Bola Layani SKCK dan Surat Kehilangan, Polisi di Klaten Malah Dicurhati Petani Soal Pupuk

Ponco Suseno  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolsek Karanganom, Klaten, Iptu Panut Haryono. (Solopos-Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN -- Jajaran Polsek Karanganom, Klaten, rutin menjemput bola memberikan pelayanan pembuatan surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) dan surat kehilangan di seluruh desa di kecamatan setempat, dalam beberapa waktu terakhir.

Saat jemput bola ke desa-desa tersebut, anggota polisi justru memperoleh keluhan dari sejumlah petani yang kesulitan memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi.

Advertisement

Sebagai infromasi, jajaran Polsek Karanganom mulai terjun ke berbagai desa di kecamatan setempat, sejak akhir Maret 2021.

Baca juga: Mulia, Kades di Klaten Ini Bebaskan Warga Memanen Padi di Lahan Garapannya

Advertisement

Baca juga: Mulia, Kades di Klaten Ini Bebaskan Warga Memanen Padi di Lahan Garapannya

Sejauh ini, sejumlah desa yang sudah diberikan pelayanan keliling dengan model jemput bola, seperti di Karangan, Jambeyan, Pondok, Brangkal, Tarubasan, Jeblog, dan Blanceran. Ke depan, pelayanan dilanjutkan di Soropaten, Jungkare, Kunden, dan Ngabeyan.

"Program pelayanan keliling ini idenya Pak Kapolres [Kapolres Klaten AKBP Edy Suranta Sitepu]. Kami melaksanakannya," kata Kapolsek Karanganom, Iptu Panut Haryono, saat ditemui Solopos.com, di kantornya, Jumat (16/4/2021).

Advertisement

Baca juga: Masjid Joglo dengan Nuansa Njawani dan Tanpa Tembok di Karanganom Klaten, Ternyata Ini Filosofinya

"Yang sudah-sudah di setiap desa, lebih dari delapan orang yang mengurus SKCK atau pun melaporkan berita kehilangan, seperti STNK hilang, buku tabungan, KTP, dan lainnya," urai dia.

Iptu Panut mengatakan pelayanan keliling tersebut tak hanya dioptimalkan warga untuk mengurus surat kehilangan atau pun membikin SKCK.

Advertisement

Sebaliknya, masyarakat juga memberikan informasi ke anggota polisi terkait keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dan persoalan kesulitan pupuk subsidi yang dialami para petani di berbagai desa.

Baca juga: Disdagkop dan UMK Klaten Pastikan Timbangan Pedagang di Pasar Aman

"Saat di Desa Brangkal [awal April lalu], kami bahkan sempat disambati warga yang juga petani soal pupuk bersubsidi. Infonya susah diperoleh. Di kesempatan itu, kami memang belanja informasi. Ketika memperoleh keluhan dari petani di Brangkal, kami langsung mendatangkan penyuluh pertanian untuk menjelaskan hal itu. Akhirnya, petani memperoleh penjelasan secara detail," kata Kapolsek.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif