SOLOPOS.COM - Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya, melepas bus mudik gratis yang difasilitasi Pemkab Klaten untuk menjemput perantau di Jabodetabek, Minggu (16/4/2023). (Istimewa/Bagian Prokopim Setda Klaten)

Solopos.com, KLATEN — Delapan unit bus angkutan mudik gratis Lebaran dari Pemkab Klaten diberangkatkan menuju untuk menjemput warga Kabupaten Bersinar di perantauan, Minggu (16/4/2023). Bus-bus tersebut bakal membawa pulang sekitar 400 perantau asal Klaten di Jabodetabek untuk pulang ke kampung halaman.

Bus-bus itu diberangkatkan Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya, bersama jajaran Dinas Perhubungan (Dishub) dan instansi lain dari halaman Pendapa Pemkab Klaten. Setibanya di Jakarta, bus bakal diberangkat bersama-sama dengan angkutan mudik gratis lainnya tujuan Jawa Tengah dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Selasa (17/4/2023).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Selain dari Pemkab, ada dua bus mudik gratis tujuan Klaten yang difasilitasi Bank Jateng dan sama-sama diberangkatkan dari TMMI. Dengan demikian, total ada 10 bus mudik gratis dengan kapasitas sekitar 500 tempat duduk yang disiapkan Pemkab serta Bank Jateng. Bus-bus tersebut diperkirakan tiba di Terminal Ir Soekarno Klaten, Rabu (18/4/2023).

“Ini merupakan kepedulian Pemkab Klaten terhadap warga Klaten yang merantau. Semoga program ini berjalan lancar, untuk para sopir dan pendamping, utamakan keselamatan. Perjalanan santai saja, berangkat selamat, pulang selamat. Semoga perjalanannya lancar dan tidak ada gangguan suatu apa pun,” kata Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya, berdasarkan rilis yang diterima Solopos.com dari Diskominfo Klaten.

Salah satu pengurus Paguyuban Warga Klaten, Edi Wartoyo, mengatakan fasilitas bus mudik gratis setiap tahun saat Lebaran disediakan Pemkab Klaten. Selain dari Pemkab, ada bantuan bus mudik gratis dari Bank Jateng.

Edi menjelaskan peminat angkutan mudik gratis itu sangat tinggi. Namun, angkutan yang disediakan tersebut diprioritaskan untuk warga asli Klaten di perantauan yang bekerja di sektor informal dan berasal dari keluarga kurang mampu.

“Fasilitas yang dari Klaten ini diberikan kepada warga asli KTP Klaten yang bekerja merantau di Jabodetabek. Diprioritaskan mereka yang bekerja sebagai tukang ojek, pedagang, kuli bangunan, pembantu rumah tangga, dan lain-lain dengan kondisi keluarga kurang mampu. Yang jelas, program ini sangat membantu,” kata Edi saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya