Soloraya
Senin, 24 Juni 2019 - 14:15 WIB

Jeritan Hati Pedagang Pasar Klewer Timur Solo Setelah Hampir 2 Tahun di Kios Darurat

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Sudah hampir dua tahun sejak September 2017 para pedagang Pasar Klewer Timur Solo menempati kios darurat di Alun-alun Utara Keraton Solo.

Mereka harus bertahan di sana dengan kondisi yang ada sambil menunggu pasar mereka dibangun kembali. Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Klewer Timur, Sutarso, berharap pembangunan segera dimulai mengingat mereka sudah cukup lama bertahan di kawasan tersebut.

Advertisement

Kendati demikian ia memaklumi proses birokrasi yang rumit untuk mendapatkan dana pembangunan. Komunikasi dengan Pemkot Solo terus dijaga. Setiap waktu ia selalu melakukan pengecekan dengan menanyakan mulainya pembangunan.

Terakhir, pada Selasa (18/6/2019), perwakilan pedagang diajak Dinas Perdagangan Solo ke Semarang membahas kelanjutan rencana pembangunan pasar.

Advertisement

Terakhir, pada Selasa (18/6/2019), perwakilan pedagang diajak Dinas Perdagangan Solo ke Semarang membahas kelanjutan rencana pembangunan pasar.

“Ya memang kami tidak henti-hentinya menanyakan kapan pembangunan segera dimulai. Kemarin tanggal 18 diundang Dinas Perdagangan untuk ke Semarang membahas ini [Pasar Klewer Timur]. Semoga setelah ini ada kabar baik. Secepatnya dibangun dan terlaksana dengan lancar,” harapnya.

Dengan terealisasinya pembangunan, Sutarso dan pedagang lain bisa kembali berjualan dengan baik. Ia kemudian bercerita bagaimana mereka bertahan dengan suasana baru saat kali pertama dipindah ke pasar darurat.

Advertisement

Upaya tersebut tak sepenuhnya mempan. Namun lama-lama pembeli baru berdatangan sampai sekarang. “Ya sekarang sudah agak mendingan,” kata dia.

Sutarso mengatakan ini merupakan kali kedua ia berjualan di pasar darurat. Sekitar 1986 ia juga berjualan di lokasi serupa sembari menunggu pembangunan Pasar Klewer timur.

Waktu itu Sutarso dan ratusan pedagang lainnya biasa berjualan di pinggir jalan. Pemkot Solo kemudian menertibkan dengan mengumpulkan mereka pasar darurat di sekitar pasar induk.

Advertisement

Selang beberapa bulan berjualan, pembangunan selesai. Mereka diminta pindah ke Pasar Timur. “Kalau dulu cepet banget [pembangunannya] enggak tahu mungkin birokrasinya berbeda dengan sekarang,” kata dia.

Sekarang ini total pedagang di Pasar Timur ada 526 orang. Sebanyak 498 menempati alun-alun utara. Sisanya berjualan di sisi barat pasar. Pedagang lain, Rahman mengatakan hal sama.

Ia berharap pembangunan segera rampung agar penjualannya kembali stabil. Sejak pindah ke pasar darurat diakuinya omzet menurun karena beberapa pembeli lama tak tahu alamat kios barunya.

Advertisement

Sementara ia tak tahu nomor telepon mereka. “Semoga segera pindah dan lebih ramai lagi seperti dulu,”kata dia.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif