SOLOPOS.COM - Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, menyerahkan sertifikat kepada Kepala Desa Jabung Triyono dalam Wisuda Desa Jabung Tuntas Kemiskinan di Dukuh Soko, Desa Jabung, Kecamatan Plupuh, Sragen, Jumat (7/10/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com Stories

Solopos.com, SRAGEN — Munculnya inovasi atau berpikir out the box di Sragen sebenarnya diinisiasi Untung Wiyono saat menjabat Bupati Sragen periode pertama pada 2003 silam. Di zaman Untung menjabat, Intranet sudah masuk hingga ke pelosok desa, pengiriman surat-menyurat sudah menggunakan surat maya (surya), dan lahir pelayanan terpadu satu atap.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Pada zaman Pak Untung itu pokoknya tidak boleh ketinggalan kesempatan. Ada kemauan harus segera dieksekusi. Awalnya sudah melakukan e-government dengan pendirian antena intranet untuk pelayanan surat-menyurat atau surat maya. Eksekutornya dulu ya Pak Dwiyanto dan Pak Tugiyono,” ujar Kabid Riset dan Inovasi Badan Perencanaan, Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sragen, Agus Suwondo, saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (19/6/2023) lalu.

Suwondo menerangkan Dwiyanto yang membangun jaringan sampai ke desa lewat Kantor Pusat Data Elektronik (PDE) kala itu. Selain e-government, Untung juga menginisiasi perizinan satu atap yang kemudian berubah menjadi Badan Perizinan Terpadu (BPT) yang dipimpin Tugiyono.

“Awal-awal membuat pelayanan satu atap itu ya ditertawakan orang. Tetapi, akhirnya bisa diakomodasi pemerintah pusat dan terus berkembang sekarang menjadi Perizinan Terpadu Satu Pintu hingga muncul Mal Pelayanan Publik (MPP),” ujarnya.

Dari berbagai terobosan itu, kata dia, Sragen menjadi kabupaten pertama di Soloraya yang mendapatkan penghargaan Innovative Government Award (IGA) pada 2007-2008. Setelah Sragen baru disusul Solo yang kala itu dipimpin Joko Widodo (Jokowi) sebagai Wali Kota-nya. Kemudian, kabupaten lainnya mengikuti seperti Karanganyar, Boyolali, Wonogiri, dan pada 2022 lalu kembali ke Sragen lagi.

Suwondo menyampaikan pada periode Bupati Agus Fathur Rahman, inovasi di Sragen terus berkembang dan prestasinya semakin melejit. Bupati Agus Fathur Rahman fokus pada pelayanan penanggulangan kemiskinan sehingga tercipta Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) yang sampai sekarang dampak kerjanya terus dirasakan masyarakat.

Penghargaan Internasional

Terobosan pelayanan satu pintu untuk penanggulangan kemiskinan itu, sambung Suwondo, mampu mendapatkan apresiasi di tingkat dunia pada 2015. Kala itu, Agus Fathur Rahman sendiri yang menerima penghargaan United Nations Public Service Award (UNPSA) 2015 kategori pelayanan publik di Medelin, Kolombia, tepatnya pada 27 Juni 2015. Dalam penghargaan tersebut, Sragen dinyatakan menduduki juara terbaik kedua tingkat dunia atas terobosan UPTPK.

Bahkan delapan negara berlajar penanggulangan kemiskinan sampai ke Sragen, yakni dari Brasil, Chile, India, Afrika Selatan, Tajikistan, dan Jerman. Mereka mengikuti workshop international bertajuk Single Window Service for Social Protection dan berkunjung ke UPTPK Sragen yang saat itu dikepalai Suyadi.

“Artinya, ganti kepala daerah, inovasi di Sragen tetap jalan. Pada saat dipimpin Pak Untung dan Pak Agus, para ASN [aparatur sipil negara] dituntut untuk keluar dari zona nyaman. Penguatannya pada masa pemerintahan Bu Yuni [Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati] ini. Pada pemerintahan sekarang, komitmen kepala daerah sangat tinggi sampai mengeluarkan regulasi berupa peraturan bupati (perbup) tentang inovasi daerah,” ujarnya.

Komitmen kepala daerah itu mendorong inovasi tidak hanya di lingkungan pemerintahan, tetapi juga menginisiasi inovasi di masyarakat atau grassroot. Di instansi pemerintah, terang dia, muncul kebijakan satu organisasi perangkat daerah (OPD) minimal satu inovasi dalam setahun. Sementara inovasi masyarakat muncul secara perseorangan dan kelembagaan di tingkat desa/kelurahan.

Mereka diwadahi dalam bentuk lomba yang terbagi dalam dua bentuk yakni Lomba Kreativitas dan Inovasi (Krenova) yang mewadahi masyarakat umum dan pelajar, serta Lomba Inovasi Daerah yang mewadahi kompetisi antar-OPD, badan usaha milik daerah (BUMD), hingga desa/kelurahan.

Pada 2019 lalu, Suwondo ingat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) juga memfasilitasi adanya pameran inovasi desa di Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) Sragen hingga 2020. Tujuannya untuk mendorong kemandirian desa.

“Sekarang bidang riset dan inovasi ditangani langsung oleh Bapperida dan Bagian Organisasi. Bapperida menangani inovasi yang berkaitan dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Sedangkan Bagian Organisasi menangani inovasi berkaitan dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB),” katanya.

Dia menyebut inovasi Sragen masuk lima besar dengan munculnya Pasar Bahulak dan Robot Digital Penagih Pajak. Indeks Inovasi Daerah (IID) Sragen yang semula masih di peringkat ke-33 pada 2021, sekarang naik ke peringkat kelima nasional untuk IGA 2022.

“Kami punya database seluruh inovasi di Sragen. Pada 2022 kemarin, kami mengirimkan 106 inovasi Sragen dan lolos 103 inovasi yang masuk dalam database Kemendagri,” jelas Suwondo.

Kebijakan Inovasi Bupati Sragen

Bupati Untung Wiyono

inovasi daerah krenova
Untung Wiyono.(Dok/JIBI/SOLOPOS)
  • Menginisiasi e-government lewat penyediaan jaringan intranet di 208 desa/kelurahan untuk pelayanan surat elektronik (surat maya) pada 2003
  • Menginisiasi pembentukan Pelayanan Perizinan Satu Atap yang berkembang menjadi BPT hingga sekarang menjadi Pelayanan Terpadu Satu Pintu kemudian menjelma menjadi Mal Pelayanan Publik (MPP).

 

Bupati Agus Fathur Rahman

Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman (Dok/JIBI/Solopos)
  • Menginisiasi pembentukan Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK). Pelayanan penanggulangan kemiskinan itu mendapatkan apresiasi penghargaan juara kedua tingkat dunia, 2015.
  • Setelah menerima penghargaan di Kolombia, delegasi delapan negara belajar penanggulangan kemiskinan ke Kabupaten Sragen pada 2015.

Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati

Innovative Government Award 2022 Sragen
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, membawa trofi Innovative Government Award (IGA) 2022 sebagai bukti Sragen menjadi kabupaten terinovatif kelima nasional di Kemendagri, Jumat (23/12/2022). (Istimewa/Bappeda Litbang Sragen)
  • Menginisiasi pembentukan Perbup tentang Inovasi Daerah sebagai pijakan kebijakan satu OPD minimal satu inovasi yang berdampak pada munculnya banyak inovasi di lingkungan pemerintah dan masyarakat.
  • Membangun MPP Askara Bumi Sukowati hingga menjadi pilot project MPP Digital yang soft launching dilakukan Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Istana Merdeka, Selasa (20/6/2023) lalu.
  • Membuat ajang Sragen Innovation Award, ajang penghargaan kali pertama di Indonesia yang diinisiasi di tingkat kabupaten dengan standar penilaian Kemendagri dan Kemenpan RB.

Sumber: Diolah dari berbagai sumber dan wawancara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya