SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sukoharjo (Espos)–Pasca-pengepungan Densus 88 di rumah kontrakan di Kepuhsari, Mojosongo, Jebres, Solo, Kamis (17/9) pagi, suasana di rumah Urwah alias Bagus Pranoto yang diduga tewas dalam penggerebekan tersebut di Buntarejo, Kadokan, Grogol, Sukoharjo dalam keadaan normal. Situasi di desa tersebut tidak ada keramaian.

Dari pantauan Espos, tidak ada aktivitas yang mencolok atas adanya pemberitaan penggerebekan Densus 88 di Mojosongo Solo tersebut. Ketua RW IV Buntarejo, Priyono menyatakan pihaknya baru mengetahui adanya informasi itu dari pemberitaan televisi dan informasi yang berkembang.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Tetapi ada beberapa informasi yang masuk, ada beberapa warga yang menolak jika korban tewas itu benar Urwah alias Bagus Pranoto, maka warga menolak jenazah dimakamkan di desa, karena sudah mencoreng nama baik desa,” jelas dia.

Pihaknya, masih menunggu perkembangan informasi atas tewasnya empat orang yang diduga pelaku terorisme tersebut.

Sementara, di rumah Urwah sendiri dalam kondisi kosong, pagar rumah dan pintu tertutup. Salah seorang warga yang enggan disebut namanya menyatakan, dalam tiga hari terakhir ini, istri Urwah, Rina, kembali ke rumah, untuk melakukan bersih-bersih.

rei

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya