SOLOPOS.COM - Pengendara motor melintasi Jl. Gotong Royong, Kampung Sewu, Jebres Solo, yang rusak cukup parah, Selasa (5/3/2024). (Solopos.com/Candra Septian Bantara)

Solopos.com, SOLO–Banyaknya kendaraan berat yang melintasi ruas Jl. Gotong Royong dan RE. Martadinata di Ketandan, Kelurahan Kampung Sewu, Kecamatan Jebres, Solo, membuat jalan tersebut rusak berat.

Pantauan Solopos.com, Selasa (5/4/2024), setidaknya ada 30-an lokasi lubang baik yang ukurannya sedang hingga besar.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Rata-rata lubang di ruas jalan tersebut di atas 20-30 sentimeter. Selain berlubang, dua ruas jalan sepanjang kurang lebih 1,5 kilometer itu juga bergelombang.

Salah seorang warga Ketandan, Sugiman, 62, mengaku cukup kesal dengan kondisi jalan di sekitar rumahnya.

Terlebih ruas jalan tersebut berada tepat di depan tempat ia bekerja sebagai tukang parkir.

“Jalan ini udah lama rusak. Tapi belum juga diperbaiki secara maksimal. Dulu cuma sekadar ditambal, tapi karena yang lewat truk-truk besar ditambah curah hujannya tinggi, jalan ini rusaknya makin parah,” ungkap Sugiman kepada Solopos.com, Selasa (5/3/2024).

Mengacu pada rambu lalu lintas yang tertera di Jalan Gotong Royong dan RE. Martadinata, sebetulnya kendaraan dengan Jumlah Berat Bruto (JBB) di atas 5,5 ton dilarang melintas. Namun, dari pantauan Solopos.com, masih banyak ditemui truk-truk di atas tonase yang diizinkan yang melintasi dua ruas jalan tersebut.

Berdasarkan keterangan dari Sugiman, alasan truk-truk berat melintasi dua ruas jalan tersebut adalah untuk memangkas waktu daripada harus melewati banyaknya lampu merah di sekitaran Pasar Gede. Biasanya truk-truk tersebut akan menuju ke Wonogiri, Klaten, atau Jogja.

Tak hanya Sugiman, warga Kampung Sewu, Joko, 40, pun juga tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya.

Pria yang sehari-hari berjualan Es Kelapa Muda di Jl. Gotong Royong itu menyayangkan respons pemerintah yang kurang sigap dalam mengatasi kerusakan jalan di daerahnya.

Ia juga menambahkan kondisi Jl. Gotong Royong dan RE. Martadinata semakin parah ketika hujan datang. Lubang tidak terlihat, jalan tergenang, dan beberapa kali terjadi kecelakaan.

“Di sini kalau hujan parah kondisinya. Lubang yang lebarnya 50 sentimeter sampai 1 meter itu tidak kelihatan karena menggenang. Terlebih kontur jalan yang bergelombang membuat kendaraan susah dikendalikan. Walhasil saya pernah menemui orang terjatuh karena tidak bisa menghindari lubang,” ujar Joko pada Solopos.com, Selasa (5/3/2024).

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta (DPUPR) Joko Supriyanto menjelaskan segera memperbaiki Jl. Gotong Royong.

Sedangkan, khusus ruas Jl. RE. Martadinata masih dalam tahap verifikasi untuk diajukan ke pemerintah pusat melalui Instruksi Presiden atau Inpres.

Joko menambahkan perbaikan Jl Gotong Royong saat ini sudah selesai dalam proses lelang dan dimenangkan oleh PT Manira Arta Mandiri. Lewat Dana Alokasi Khusus (DAK), perbaikan jalan tersebut dianggarkan Rp2.210.000.000.

“Yang jelas Jl Gotong Royong ini akan diperbaiki ditahun ini [2024] karena sudah proses selesai lelang dan sebentar lagi akan kami eksekusi,” ujar Joko saat ditemui Solopos.com di kantornya, Selasa (5/3/2024).

Ia mengatakan perbaikan Jl Gotong Royong nantinya juga tidak hanya kondisi jalannya melainkan saluran sanitasi di bawah jalan tersebut. Sehingga ketika nantinya dilakukan pengaspalan hotmix bisa lebih awet.

Sedangkan dari laman lpse.surakarta.go.id, Selasa (5/3/2024), disebutkan bahwa pekerjaan membutuhkan waktu selama 90 hari kalender dengan masa pemeliharaan selama 180 hari kalender. Pekerjaan yang akan dilakukan, yakni pekerjaan drainase, pekerjaan tanah, pekerjaan struktur, perkerasan aspal dan sebagainya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya