Soloraya
Rabu, 23 Oktober 2019 - 21:30 WIB

Jl. Jensud Solo Dibuka, Netizen Keluhkan Gronjalan Bikin Ambyar

Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengendara kendaraan roda dua dan roda empat melintasi Jl. Jenderal Sudirman, Solo, yang sudah selesai proyek penataannya, Senin (21/10/2019). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO – Akses Jl. Jenderal Sudirman Solo akhirnya dibuka, Senin (21/10/2019). Jalan raya di tengah Kota Solo selebar 20 meter itu direnovasi dengan dipasangai batu andesit. Penataan tersebut membuat kondisi jalan tersebut tidak rata.

Pemasangan batu andesit tersebut membuat pengendara harus memperlambat laju kendaraan mereka. Kondisi jalan yang tidak rata menjadi halangan bagi pengendara. Bahkan, sejumlah pengendara yang melintas di kawasan tersebut mengeluh.

Advertisement

Keluhan pengendara terkait kondisi Jl. Jenderal Sudirman Solo yang tidak mulus disampaikan lewat kolom komentar akun Instagram @jelajahsolo, Selasa (22/10/2019). Mereka menyebut penataan koridor Jl. Jenderal Sudirman justru membuat pengendara kerepotan.

“Tak prediksi akhirnya paling besok ditutup aspal lagi, wkwkwkw,” kelakar @arie_manchunian7.

“Mau mengumpulkan orang yang lewat sana pelan-pelan karena sepeda motornya gemblodak ambyar,” imbuh @rulli_irul.

Advertisement

“Kalau naik mobil pating gronjal saudara-saudara,” lanjut @cahaya_nds.

“Kukira hanya aku yang memperhatikan jalan malah enggak nyaman dilewati. Ternyata banyak juga. Jalan mulus malah jadi pating gronjal,” sambung @ardian_sd.

“Yang gemuk lewat sana, dijamin lemakmu rontok,” imbuh @ardityanurandrianto.

Advertisement

Meski demikian, ada pula netizen yang menerima begitu saja koridor Jl. Jenderal Sudirman yang tak semulus dulu. Mereka bersyukur proyek penataan Jl. Jenderal Sudirman telah selesai, sehingga tidak menimbulkan kemacetan lalu lintas.

“Alhamdulillah lancar sekarang perjalanan menuju kantor enggak perlu macet-macetan. Gronjalan sedikit gapapa,” komentar @rizkadewik.

“Alhamdulillah sudah enggak macet. Tapi malah pating glodak,” lanjut @in.arch.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, proyek yang menelan anggaran hingga Rp11,9 miliar itu diprediksi butuh perpanjangan waktu menjelang tenggat masa kontrak selesai pada akhir Oktober. Namun, pelaksana mengebut hingga pekerjaan itu bisa rampung sebelum masa kontrak rampung.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif