SOLOPOS.COM - Kondisi kemacetan di Jl. Tentara Genie Pelajar pada Senin (18/3/2024) pagi imbas dari penutupan Viaduk Gilingan. Sejumlah warga bergotong-royong mengurai kemacetan. (Solopos.com/Ahmad Kurnia Sidik)

Solopos.com, SOLO– Imbas ditutupnya Viaduk Gilingan, Solo mulai Jumat (15/3/2024) hingga Rabu (3/4/2024), Jl Tentara Genie Pelajar macet saat jam berangkat kerja dan sekolah, Senin (18/3/2024) pagi.

Akibat kemacetan tersebut, warga setempat bahu-membahu mengurai kemacetan. Sebagian mereka membantu mengatur lalu lintas dan keluar-masuk kendaraan yang melintasi rel kereta api. Sebab, kondisi palang pengaman rel kurang memadai.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Berbeda dengan ruas jalan yang juga macet akibat penutupan Viaduk Gilingan, seperti Jl Monginsidi dan Jl Letjen S. Parman yang dipadati berbagai jenis kendaraan, Jl Tentara Genie Pelajar pada Senin pagi hanya dilalui dan dipadati pengendara motor.

Pantauan Solopos.com, hingga pukul 08.30 WIB macet masih mengular hingga 500 meter ke timur dan barat rel kereta api yang memotong Jl Tentara Genie Pelajar, Nusukan.

Jalan itu hanya selebar tiga meter dan dekat dengan permukiman warga. Pengendara motor harus menapakkan kakinya saat melalui jalan tersebut.  Kemacetan baru berkurang sekitar pukul 09.15 WIB.

Di area kemacetan tidak terlihat petugas baik dari Satlantas Polresta Solo maupun Dinas Pehubungan (Dishub) Kota Solo. Sebagai gantinya, terlihat beberapa warga yang bertempat tinggal di permukinan pinggir Jl Tentara Genie Pelajar turut membantu mengurai kemacetan yang terjadi.

Mereka juga dibantu pekerja proyek pembangunan rel dengan membuka-tutup palang saat kereta api melintasi rel.

Kondisi Jl Tentara Genie Pelajar pagi tadi macet dan penuh debu di area pembangunan rel kereta api yang memotong jalan itu. Pengendara diimbau untuk berhati-hati saat melintasi Jl Tentara Genie Pelajar.

Selain karena macet, juga karena pengamanan di area rel kereta api kurang memadai. Palang kereta menggunakan kayu bambu yang biasa dijaga oleh warga setempat.

Ada tiga kereta api yang melintas saat jam berangkat kerja. Masing-masing pukul 08.10 WIB, 08.35 WIB, dan pukul 09.21 WIB. Sementara pada sore, kereta api akan melintas pukul 14.05 WIB, 14.29 WIB, 14.53 WIB, 15.34 WIB, 15.52 WIB, 17.15 WIB, dan pukul 17.22 WIB.

Salah seorang pekerja pembangunan rel kereta api, Marido, 60, menyampaikan keramaian jalan sudah terjadi sejak pukul 05.30 WIB sementara kemacetan mulai terjadi sekitar pukul 07.00 WIB.

Dia yang sejak pagi tadi turut mengatur lalu lintas di Jl Tentara Genie Pelajar mengimbau agar para pengguna jalan berhati-hati saat melintasi area rel.

“Kondisi macet gini kadang pengendara ngeyel dan gak mau nurut [dengan] kami [yang menjaga rel] yang menerima informasi kedatangan kereta api dari HT [handy talky],” kata dia saat ditemui Solopos.com di lokasi, Senin (18/3/2024).

Marido juga menyampaikan kemungkinan kemacetan akan terjadi lagi waktu pulang kerja dan sekolah sore nanti.

Sementara itu, salah seorang petugas kebersihan Nusukan, Yanto, 42, juga harus turut membantu mengurai kemacetan dengan cara mengatur lalu lintas di area rel.

Dia mengaku kalau gerobak sampah yang ditarik dengan motornya itu tidak bisa melintas jalan karena kemacetan yang terjadi. Sehingga memutuskan untuk menepikan motor beserta gerobak sampahnya di depan rumah salah satu warga dan turut mengatur lalu lintas.

“Gerobak sampah saya parkirkan di situ [depan rumah warga], karena gak bisa lewat, terlalu padat,” kata dia saat ditemui Solopos.com di lokasi, Senin (18/3/2024).

Sebagai informasi, Jl Tentara Genie Pelajar merupakan salah satu jalur alternatif yang bisa dimanfaatkan oleh pengendara sepeda motor selama penutupan Viaduk Gilingan dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya