SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)--Pendiri Yayasan Sastra John Paterson meminta jaminan keamanan dan pengelolaan profesional atas sebanyak 3.000 naskah kuno yang bakal dihibahkan ke Indonesia. Warga negara Australia itu juga meminta kemudahan untuk proses birokrasi dalam pengembalian ribuan naskah tersebut.

Penegasan John Paterson itu sempat disampaikan secara langsung di hdapan pimpinan dan anggota Komisi IV DPRD Solo, Jumat (22/5) lalu di Gedung Dewan. Ketua Yayasan Sastra Solo Supardjo saat mendampingi John Paterson juga mengaku bahwa proses perizinan saat menyelamatkan naskah-naksah kuno milik almarhum Suranto Atmosaputro ke kediaman John Paterson di Australia sangat rumit dan membutuhkan biaya besar. Mereka khawatir dalam proses pengembalian naskah-naskah kuno itu ke negara juga bakal dipersulit.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Supardjo kepada Espos, Sabtu (23/5), mengungkapkan, naskah-naskah yang saat ini berada di Australia bakal dihibahkan secara sukarela tanpa mengharap rupiah sedikit pun. Supardjo berharap ada keterlibatan pemerintah daerah, terutama Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melalui penyediaan fasilitas tempat yang aman dan memadai serta sumber daya manusia (SDM) yang ahli dibidangnya.

“Yayasan Sastra dan Mas John (John Paterson-red) sendiri tidak memiliki niatan buruk apalagi membawa kabur atas naskah dan buku kuno yang sebagian besar merupakan peninggalan almarhum Suranto Atmosaputro. Mas John membawa ke Australia itu dalam rangka penyelamatan naskah dan buku kuno, bukan untuk kepentingan tertentu, karena anak-anak almarhum Pak Suranto itu tidak ada yang mewarisi keahliannya di bidang filologi. Hampir semua anaknya menggeluti ilmu eksak,” tegas Supardjo.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Solo, Satryo Hadinagoro saat dihubungi Espos, Minggu (24/5), mengaku bakal memfasilitasi pertemuan antara Yayasan Sastra, Komite Museum Radya Pustaka dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) di Gedung Dewan. Namun Satryo belum bisa menentukaan kapan pertemuan tersebut bakal digelar.

Terpisah, Kepala Disbudpar Solo, Purnomo Subayo menyatakan menunggu bola dari Komite Museum Radya Pustaka maupun dari Dewan dalam rangka penyelamatan naskah-naksah kuno. Soal rencana John Paterson yang meminta jaminan pengelolaan yang aman dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Purnomo belum bisa berkomentar, karena permasalahan itu masuk ranah kebijakan kepala daerah, sehingga menjadi kewenangan Walikota Solo.

trh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya