SOLOPOS.COM - Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo dan Sekretaris Daerah Budi Suharto saat berziarah ke makam Ki Gede Sala belum lama ini. Ziarah ke makam ini menjadi salah satu bagian peringatan hari jadi Kota Solo. (JIBI/SOLOPOS/Binti Sholikah)

Joko Saputro Adi, penjaga makam Ki Gede Sala. (JIBI/SOLOPOS/Muhammad Khamdi)

Pekerjaan sehari-hari Joko Saputro Adi, warga Mloyokusuman, Baluwarti, Pasar Kliwon, Solo ini adalah penjaga makam. Namun bukan makam biasa yang menjadi tanggung jawabnya, karena tugasnya adalah menjaga makam tokoh yang dianggap sebagai salah satu cikal bakal Kota Solo yaitu Ki Gede Sala atau Kyai Sala. Karena tugasnya itu dia pun memperoleh gelar khusus dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yaitu Raden Tumenggung Cahyo Saputro Adipuro.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Joko Saputro Adi yang akrab disapa Adi kerap didatangi pejabat penting dan orang-orang sukses di negeri ini. Para tamu yang hendak berziarah ke makam Ki Gede Sala tak memandang waktu. Setiap hari dipastikan ada orang yang datang ke makam tersebut. “Ibaratnya kami bekerja 24 jam. Karena rumah saya berada di area makam ini, jadi mau tidak mau harus bisa melayani tamu setiap saat dan waktu,” kata Adi kepada Solopos.com.

Pekerjaan sebagai penjaga makam Ki Gede Sala bagi Adi merupakan amanah dari ibunya, Sri Yumani (Nyai Lurah Hamong Rogo). Sri Yumani juga mendapat titah dari ibunya, Sumo Kartirin (nenek dari Adi). “Pekerjaan penjaga makam memang turun temurun keluarga. Karena saya disuruh nguri-uri makam Eyang Ki Gede Sala, ya harus dijalani. Tidak boleh menolak dan harus ikhlas tanpa pamrih,” terang dia.

Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo dan Sekretaris Daerah Budi Suharto saat berziarah ke makam Ki Gede Sala belum lama ini. Ziarah ke makam ini menjadi salah satu bagian peringatan hari jadi Kota Solo. (JIBI/SOLOPOS/Binti Sholikah)

Suami dari Sari Dewi Susanti, 37, ini mengaku kerap mendapati berbagai orang yang menjalani ritual tertentu di makam tersebut. “Orang yang berziarah ke sini dari berbagai agama dan beragam macam aliran kepercayaan. Yang penting semua tergantung niatnya. Kalau niat datang ke sini memohon pertolongan pada Allah, bukan meminta pada Eyang (Ki Gede Sala), ya InsyaAllah ada jalan keluar,” jelas dia penuh bijak.

Adi menyakini dengan tugas yang diemban sekarang membawa keberkahan dalam hidupnya. Mulai dari kesehatan keluarga hingga rezeki yang tercukupi. “Pas kemarin ada acara haul Habib Ali, beberapa peziarah yang sudah tahu riwayat Eyang pasti mampir ke sini untuk berziarah. Yang penting semua kembali pada Allah,” pungkas bapak dari dua anak ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya