SOLOPOS.COM - Pengusaha asal Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Jateng), Joko Suranto (kanan), bersama Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, melayani wawancara wartawan seusai pertemuan di Balai Kota Solo, Senin (9/5/2022) pagi. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Joko Suranto, pengusaha asal Kabupaten Grobogan, yang dikenal sebagai crazy rich setelah merogoh kocek pribadinya Rp2,8 miliar untuk membangun jalan di kampung halamannya, Desa Jetis, Karangrayung, bertemu dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Senin (9/5/2022) pagi.

Saat diwawancara wartawan, Gibran menyatakan pertemuannya dengan Joko merupakan silaturahmi biasa. “Teman-teman media kan sudah tahu kita sering kolaborasi dengan swasta, misalnya Jurug dengan Taman Safari. Kolaborasi-kolaborasi seperti itu yang ke depan harus digenjot terus,” ujar dia.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Apalagi, Gibran melanjutkan, Joko bisa dibilang sebagai orang Solo lantaran pernah lama tinggal di kota ini dan punya rumah di Jajar, Laweyan. Selain itu istri dari Joko merupakan warga Kelurahan Mojosongo, Jebres. “Beliau ini orang Solo, ya silaturahmi saja sebelum beliau kembali ke Jawa Barat,” urai dia.

Gibran mengapresiasi apa yang dilakukan Joko mau menggunakan uang pribadinya untuk membangun jalan di kampung halamannya di Grobogan. “Saya sangat apresiasi apa yang dilakukan di Grobogan, sesuatu yang sangat membantu warga. Orang-orang seperti beliau harus digandeng,” sambung dia.

Baca Juga: Tinggal di Solo 12 Tahun, Crazy Rich Grobogan Singgung Pemekaran Daerah

Gibran menyatakan pihaknya selalu terbuka dengan pihak swasta yang ingin ikut membangun dan mengembangkan Solo, terutama dalam hal pemulihan ekonomi. Disinggung aksi Joko membangun jalan kampungnya sebagai sindiran kepada pejabat terkait, Gibran tak menampik. Menurut dia, Joko geregetan.

“Makanya, kan beliau juga geregetan dengan orang-orang yang responsnya tidak cepat. Sekali lagi saya apresiasi, karena ini [langkah Joko] kan untuk kebaikan warga. Tadi saya bicarakan masalah lain [dengan Joko], misalnya penghijauan di Solo, yang memang masih sangat kurang. Saya akui itu kok,” imbuh dia.

Sedangkan Joko Suranto mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Gibran setahun lebih di Solo. “Saya apresiasi sebagai profesional, bukan politisi, beliau Wali Kota masa depan. Saya melihat sebagai pribadi cepat belajar. Indikatornya beliau selalu mengambil posisi salah dan kurang, diseneni diterima,” ujar dia.

Baca Juga: Kurang Dana Bangun Jembatan, Crazy Rich Jepara Akhirnya Dibantu DPRD

Dengan memposisikan diri sebagai orang yang menerima ketika disalahkan, menurut Joko, membuat Gibran cepat belajar. Indikator lain yang membuat Joko mengapresiasi capaiannya yaitu sikap inisiatifnya yang tinggi. Seperti inisiatif Gibran mendorong dibukanya pasar-pasar untuk mendorong perekonomian.

“Beliau sampaikan banyak hal tadi, dan saya tidak sanggupi semuanya karena saya juga bukan orang yang super. Tapi setidaknya akan saya announce kepada teman-teman pengusaha, saya ajak datang ke Solo, kota yang penuh suasana romansa masa muda saya. Saya senang hati melihat Mas Wali Kota Solo,” aku dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya