SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solo (Solopos.com)–Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) berharap sejumlah peralatan pembuatan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) yang hingga saat ini belum bisa dioperasikan, segera ditukarkan dengan peralatan baru.
Jokowi menilai persoalan tersebut akan menghambat pelaksanaan program e-KTP di Kota Solo. “Peralatan e-KTP yang sampai saat ini tidak bisa dioperasikan atau bahkan rusak, ya harus segera ditukarkan. Sebab kalau tidak, nantinya akan sangat menghambat pelaksanaannya,” tegas Jokowi ketika ditemui wartawan di Loji Gandrung, Minggu (11/9/2011).
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sejak Selasa (6/9/2011) lalu mulai melaksanakan program e-KTP. Dari 29 peralatan e-KTP yang dibutuhkan untuk memroses e-KTP , saat ini baru 10 peralatan yang sudah diterima Pemkot dari Pemerintah Pusat dan sudah didistribusikan ke lima kecamatan masing-masing terdiri atas dua set peralatan.
Namun demikian hingga pekan lalu, masih ada sejumlah peralatan yang belum bisa dioperasikan. Rata-rata satu kecamatan baru bisa mengoperasikan satu set peralatan e-KTP.
Bila persoalan itu tidak segera diatasi, Jokowi memastikan pelaksanaan e-KTP tersebut akan mundur dari rencana semula, yaitu bulan Desember mendatang.
Terhadap sejumlah persoalan dalam pelaksanaan e-KTP, Jokowi menilai Pemerintah Pusat memang belum sepenuhnya siap melaksanakan program itu. “Terutama dalam hal perencanaannya,” ungkapnya.
Sementara dari sisi partisipasi masyarakat, Jokowi menilai proses pembuatan e-KTP mulai menunjukkan peningkatan. “Kalau saya pantau rata-rata warga memang baru bisa datang untuk memroses e-KTP sore hari karena pagi sampai siang mereka kan harus bekerja,” terangnya.
Menyikapi hal tersebut, Jokowi mengatakan pihaknya akan meminta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) benar-benar mempersiapkan diri, termasuk peralatan yang ada di kantor Dispendukcapil, untuk melayani warga yang akan memroses e-KTP-nya di kantor Dispendukcapil nanti.
(sry)
