Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solo (Espos)–Tak cukup dengan deklarasi koalisi bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jumat (5/2), pasangan incumbent, Joko Widodo dan FX Hadi Rudyatmo (Jokowi-Rudy), memastikan terus melanjutkan upaya koalisi.
Namun, pasangan yang telah resmi mendapat rekomendasi Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut tidak menyebutkan partai yang menjadi incaran.
Jokowi, ditemui di salah satu acara di kawasan Banjarsari, Sabtu (6/2), mengatakan upaya koalisi bakal jalan terus. “Pokoknya ada, besok pasti tahu juga. Partai besar, sedang, kecil, semuanya,” tegas Jokowi.
Disinggung mengenai keterlibatan pasangannya, Rudy, dalam langkah koalisi yang segera diambil, Jokowi menyebut langkah apapun yang diambil dirinya merupakan keputusan bersama. Menurut Jokowi ada pembagian tugas yang jelas dengan berbagai pertimbangan antara dirinya dan Rudy. Aspek kedekatan secara personal dan hal-hal lain, sebutnya, menjadi alasan utama mengapa bagi-bagi tugas dilakukan.
Dalam kesempatan terpisah, Rudy menyebut posisi dia dan Jokowi yang masih menjabat sebagai walikota dan wakil waklikota (Wawali) Solo saat ini, tidak memungkinkan keduanya melakukan lobi politik bersama. Jika salah satu bergerak, maka yang lain harus memastikan jalannya pemerintahan tetap baik. Hal-hal semacam itu, kata Rudy, menjadi salah satu pertimbangan dalam melakukan upaya koalisi.
“Justru aneh, kalau walikota dan Wawalinya barsama-sama melakukan lobi-lobi, nanti siapa yang memastikan pelayanan masyarakat terpenuhi?” ujar Rudy, Sabtu.
Disinggung mengenai target koalisi PDIP ke depan, Rudy tidak menjelaskan rinci. Namun, menurut dia tidak menutup kemungkinan untuk berkoalisi dengan partai besar, seperti Partai Golongan Karya (Golkar). Rudy bahkan menyebut secara pribadi sudah ada komunikasi yang dilakukan pihaknya dengan pengurus partai tersebut.
tsa