Soloraya
Minggu, 13 Februari 2011 - 22:29 WIB

Jokowi siap rombak total Radya Pustaka

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)--Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) menyatakan akan membenahi lagi manajemen pengelolaan Museum Radya Pustaka menyusul dugaan hilangnya sejumlah koleksi wayang dan benda cagar budaya lain.

Penegasan itu disampaikan Walikota saat ditemui wartawan seusai menghadiri resepsi nikah massal di Pendapi Gede Balaikota Solo, Minggu (13/2).

Advertisement

“Kita benahi lagi, perbaiki lagi. Bahkan jika perlu rombak total. Kita ingin permasalahan-permasalahanm benda cagar budaya (BCB) atau museum ini clear, rampung,” katanya. Dia juga mengingatkan benda-benda koleksi Radya Pustaka diduga hilang era tahun 1980-an atau jauh sebelum pasangan Jokowi-Rudy menjabat.

Sehingga masyarakat termasuk media diminta bijak dan akurat dalam menyampaikan informasi. Jokowi mengaku tidak tahu mengapa koleksi museum banyak yang hilang. Namun menurutnya dipicu juga rendahnya kesadaran masyarakat terhadap benda-benda cagar budaya. Dia yakin bila masyarakat peduli dan ikut mengawasi pengelolaan BCB tentu situasinya berbeda. “Ingat, BCB itu hilangnya tahun 1980-an, bukan sekarang. Jangan kesannya hilang saat ini,” imbuhnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo telah meminta Direktur Permuseuman untuk mengecek total koleksi Radya Pustaka saat ini. Hasil inventarisasi bisa menjadi pegangan Pemkot dan masyarakat sampai kapan pun. Pengecekan yang dilakukan sebelumnya baru kelompok arca seperti arca perunggu, arca batu dan keramik. Sedangkan koleksi wayang, tosan aji serta buku belum diinvetarisasi.

Advertisement

“Sebenarnya selama ini museum juga pernah menerima koleksi baru dari masyarakat seperti koin kuno,” tegas Jokowi.

Pada bagian lain budayawan Jlitheng Suparman mendukung penuntasan kasus dugaan pencurian dan pemalsuan koleksi Radya Pustaka. Bersama komunitas budayawan dan seniman Kota Bengawan berjanji akan terus mendorong pengembalian benda-benda kunci peradaban Wong Solo itu. Menurutnya perlu juga membangun kembali kesadaran masyarakat untuk menjaga warisan budaya yang tersisa. Termasuk dengan mempelajari dan memraktikkan ulang teori pembuatan benda-benda itu.

“Untuk membuat wayang dengan standar keraton seperti koleksi Radya Pustaka tidak bisa sembarangan. Harus memenuhi kriteris-kriteria atau tahapan panjang,” papar dia.

Advertisement


kur

Advertisement
Kata Kunci : Pustaka Readya
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif