Demikian juga ketika perjalanan pulang, pukul 05.00 WIB bus itu mampir di Nganjuk untuk memberi kesempatan buang air. Namun karena jadwal sampai Kota Solo sudah terlambat, Koplo ngoprak-oprak muridnya dan ngecek kembali siswa yang belum masuk bus.
Namun sialnya, usai kembali dari mencari siswa-siswinya, ternyata busnya sudah tidak ada alias sudah tancap gas. Saat itu juga Koplo lemas dan sedikit bingung. “Piye iki, Cah, ditinggal bus, padahal rombongan terakhir,” keluhnya.
Untung saja ada tukang ojek, sebut saja Tom Gembus, yang baik hati, “Ayo, Pak, bonceng saya saja, kita kejar bus itu, pasti dapat,” ajaknya.
Benar juga tidak sampai 2 km bus sudah “ketangkap,” karena ternyata berhenti dan menunggu. Dan Koplopun masuk bus sambil merasa lega. Tak ayal lagi sorak sorai semua penumpang bergema, “Hore, Pak Guru kembali setelah ditinggal bus.” Betul-betul pengalaman pertama yang tak terlupakan.
FX Triyas Hadi Prihantoro, SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Solo