SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

P30-ahtenaneasangan suami-istri Jon Koplo dan Lady Cempluk yang tinggal di Boyolali ini, Minggu lalu didhapuk jadi panitia ngundhuh mantu di tempat saudaranya di Solo. Koplo diminta untuk atur pambagya. Pagi-pagi sekali Koplo dan Cempluk sudah berpakaian kejawen untuk meluncur ke gedung pertemuan.

Ketika akan mengeluarkan mobil dari garasi, Koplo ndudut keris. “Kerise iki gawanen wae Bu, mengko dienggo neng gedhung. Nyetir nganggo keris ki ngganjel,” kata Koplo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Ya, dienteni sedhilit Pak, aku durung ngisi amplop.” Begitu masuk rumah, keris ditaruh di meja, Cempluk mengambil amplop, uang dan kartu nama. Setelah ngelem amplop, Cempluk pun keluar rumah dan buru-buru masuk ke mobil.

Sekitar 30 menit kemudian Koplo dan Cempluk sampai di gedung pertemuan. Setelah turun dari mobil, Koplo segera menanyakan kerisnya kepada Cempluk.

“Adhuh, pas ngisi amplop mau kerise tak selehke neng meja, terus lali ora tak gawa, Pak!” jawab Cempluk panik.

“Piye ta Bu, gur kon nggawakke keris wae kok malah ditinggal neng omah,” kata Koplo dengan nada tinggi.

Untuk pulang mengambil keris jelas memeng. Akhirnya ketika atur pambagya terpaksa Koplo bebetan tanpa keris. Banyak tamu undangan pada pating cekikik. Bahkan salah satu among tamu nyeletuk, “Bebetan kok tanpa keris. Mbok mau ngomong aku, tak silihi.”

Setelah atur pambagya, Koplo langsung kluntrung-kluntrung berjalan ke belakang sambil ngampet isin.

Sri Sundari, Kembangsawit RT 005/RW 001 Tempursari, Sambi, Boyolali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya