SOLOPOS.COM - Anak-anak dan sukarelawan Dalem Pasinaon dalam kegiatan perpustakaan keliling di Tunggur, Slogohimo, Wonogiri, beberapa waktu lalu. (Istimewa/Dalem Pasinaon)

Solopos.com, WONOGIRI — Berawal dari keprihatinan melihat anak-anak usia dini kecanduan gawai, seorang pemuda di Tunggur, Slogohimo, Wonogiri, berinisiatif mendirikan taman baca Dalem Pasinaon.

Pendiri taman baca di Dalem Pasinaon, Dhiya Restu Putra, menjelaskan Dalem Pasinaon didirikan sebagai taman baca masyarakat, khususnya anak-anak rentang usia TK sampai SD. Tujuannya, agar anak-anak melek literasi dan tidak ketagihan bermain gawai.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Aku melihat anak-anak kecil sekarang enggak kayak aku dulu waktu kecil. Aku dulu suka main-main di halaman bareng teman-teman. Bergerak. Anak-anak sekarang aku lihat lebih banyak main handphone (HP). Mereka cukup kecanduan dengan HP,” kata Restu saat dihubungi Solopos.com Selasa (26/4/2022).

Atas dasar itu, pada Agustus 2019 dia mendirikan Dalem Pasinaon di rumahnya. Restu memanfaatkan ruang tamu sebagai taman baca. Ruang tamunya diubah seperti perpustakan berisi rak-rak buku.

Dalam ruang tamu itu tersedia berbagai jenis buku anak. Restu juga menyediakan buku-buku yang biasanya jarang ditemukan di perpustakaan sekolah, seperti buku kumpulan puisi, cerpen, dan novel. Lebih dari 100 buku sudah dikoleksi di Dalem Pasinaon.

Baca Juga: Tingkatkan Literasi Masyarakat, Kelompok 295 KKN UNS Revitalisasi Perpustakaan Desa Pasekan Wonogiri

Restu mengaku tidak bekerja sendiri untuk menjalankan Dalem Pasinaon itu. Dia dibantu teman-teman masa SMA yang memiliki misi sama, yakni mengedukasi masyarakat agar melek litarasi.

“Dari dulu [2019] sampai sekarang masih jalan terus. Sudah hampir tiga tahun. Alhamdulillah, teman-teman masih semangat,” ujar Restu, mahasiswa semester VIII Universitas Sebelas Maret Solo.

Selain mengajari anak-anak belajar membaca dan berhitung. Restu juga berupaya mengajari anak-anak bahasa Jawa krama, unggah-ungguh, dan budaya Jawa yang bisa mengedukasi anak-anak.

Baca Juga: Waduh, Indeks Literasi Jateng Masuk 10 Besar Terendah di Indonesia

“Latar belakang [pendidikan] aku kebetulan bahasa Jawa. Jadi anak-anak tak selipin pelajaran tentang Jawa. Misalnya, mengenalkan nama-nama anak hewan kepada mereka,”beber dia.

Saat ini, Restu dan teman-temannya mengampu sedikitnya 30 anak usia dini. Anak-anak datang tiap Minggu pagi pukul 09.00 WIB-10.00 WIB. Anak-anak itu belajar bareng sambil bermain.

Meski jadwal belajar bareng hanya pada Minggu, Dalem Pasinaon tetap terbuka untuk siapa saja setiapnya. Anak-anak yang hendak bermain atau membaca buku tetap diperbolehkan berkunjung ke Dalem Pasinaon.

Baca Juga: Ini Cara Balai Bahasa Jateng Ajak Generasi Muda Melek Literasi Digital

Dalam waktu dekat ini, kata Restu, Dalem Pasinaon akan berencana mengajarkan tari tradisional kepada anak-anak. Sehingga selain belajar akademik, anak-anak juga belajar nonakademik. Kelak gerakan itu akan bernama Sanggar Sastra dan Seni Dalem Pasinaon.

Dalem Pasinaon pernah bekerja sama dengan berbagai komunitas mengadakan perpustakaan keliling desa belum lama ini. Tujuannya tidak jauh dari pengenalan literasi kepada masyarakat Tunggur, Slogohimo. Restu tidak menarik biaya kepada anak-anak yang ikut bergabung di Sanggar Pasinaon.

“Ini panggilan hati. Setidaknya aku bisa bermanfaat dan sedikit berkontribusi di masyarakat,” tutur mahasiswa semester VIII itu.

Baca Juga: Jalan Sunyi Perpustakaan Umum Wonogiri

Terbantu

Salah satu orang tua yang anaknya turut belajar di Dalem Pasinaon, Sutiana, merasa terbantu dengan adanya Dalem Pasinaon. Anaknya tetap semangat belajar saat di rumah di tengah pandemi Covid-19.

“Sangat senang. Saya dan orang tua lain merasa sangat terbantu. Apalagi saat anak-anak belajar di rumah. Saya sebagai orang tua sering enggak tahu pelajaran anak. Terus dibantu Restu di Dalem Pasinaon,” terang Suti.

Sejak bergabung di Dalem Pasinaon, lanjut Suti, anaknya sudah jarang bermain gawai.

Baca Juga: Perpustakaan Wonogiri Punya Program Bagi-Bagi Buku Gratis Lho

“Anak saya menjadi lebih suka belajar,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya