SOLOPOS.COM - Goa Potro-Bunder di kawasan Museum Karst Indonesia, Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRIGeopark Gunung Sewu yang melintasi tiga wilayah kabupaten di tiga provinsi berhasil mempertahankan status UNESCO Global Geopark setelah melalui proses revalidasi pada akhir Juli 2023 lalu.

Selanjutnya, pengembangan potensi geopark yang melintasi Gunungkidul di DIY, Wonogiri di Jawa Tengah, dan Pacitan di Jawa Timur itu menjadi pekerjaan rumah agar kawasan tersebut bisa berdampak pada kesejahteraan warga sekitar di samping tetap melestarikan lingkungan karst.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Wonogiri, Haryanto, saat berbincang dengan Solopos.com di kompleks Sekretaris Daerah Wonogiri, Minggu (29/10/2023), mengatakan berdasarkan sidang UNESCO di Maroko, awal September 2023 lalu, Gunung Sewu telah resmi ditetapkan menjadi UNESCO Geopark Global.

Status global geopark berhasil dipertahankan Gunung Sewu yang merupakan wilayah karst setelah revalidasi pada Juli 2023 lalu. Dia menjelaskan Geopark Gunung Sewu bersatus UNESCO Global Geopark sejak 2015.

Sesuai hasil validasi empat tahunan, status itu berhasil dipertahankan pada 2019. Begitu juga pada revalidasi 2023, status UNESCO Global Geopark tetap disandang.

“Tahun ini setelah kemarin revalidasi, Geopark Gunung Sewu resmi berstatus UNESCO Global Geopark lagi,” kata Haryanto. Ia menyebut dengan berstatus tersebut berarti pengelolaan Geopark Gunung Sewu dinilai masih baik.

Pelestarian lingkungan di kawasan geopark tersebut masih jalan. Selain itu, dari sisi pendidikan, Geopark Gunung Sewu masih layak memberikan fasilitasi bagi warga umum atau akademisi dalam melakukan penelitian tentang karst.

Haryanto menguraikan selain tetap melestarikan lingkungan, tujuan pengelolaan geopark yaitu meningkatkan ekonomi warga. Peningkatan ekonomi ini bisa dilakukan dengan pengembangan potensi wisata yang menawarkan keindahan alam di geopark. Bisa juga dengan cara menawarkan potensi budaya lokal.  

“Perlu sinergitas, kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat. Jangan semua dibebankan kepada pemerintah. Masyarakat juga harus andil, konsisten untuk mengembangkan potensi yang ada. Kami tinggal memfasilitasi. Usaha-usaha pengembangan itu sebenarnya terus kami lakukan,” ujar dia.

Kepala Seksi Pariwisata Disporapar Wonogiri, Panggah Triasmara, mengatakan kawasan Geopark Gunung Sewu Wonogiri memiliki tujuh dari 37 geosite atau situs warisan geologi di seluruh wilayah yang mencakup Gunungkidul, Wonogiri, dan Pacitan.

Pengembangan Potensi Ekonomi

Tujuh geosite di antaranya berada di Wonogiri yakni lima gua di sekitar kawasan Museum Kars Indonesia (MKI), Pantai Sembukan, dan lembah kering purba. “Dari ketujuh geosite itu yang sudah ada pengelolaan secara khusus itu memang baru di Pantai Sembukan dan Kawasan MKI,” kata Panggah.

Panggah mengaku secara umum pengelolaan potensi Geopark Gunung Sewu di Wonogiri belum optimal. Dia menyadari sebenarnya dengan adanya geopark itu ada beberapa potensi ekonomi yang bisa dikembangkan tetapi tetap ramah lingkungan.

Potensi itu antara lain penjualan paket wisata edukasi, keindahan geologi, termasuk juga sosial budaya masyarakat sekitar. Hanya saat ini pihaknya masih berada pada level edukasi kepada masyarakat sekitar.

Menurut dia, sebelum menjual potensi geopark Gunung Sewu, penting terlebih dahulu memberikan pemahaman kepada warga setempat soal pengetahuan geopark dan potensi yang bisa digarap yang berdampak pada ekonomi.

“Kami masih pada level itu, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Penyiapan SDM [sumber daya manusia] untuk kepemanduan juga mulai kami persiapkan. Jadi ketika ada wisatawan ke sini, mereka bisa memandu atau menjelaskan soal geopark ini,” ujar dia.

Panggah mencontohkan beberapa potensi wisata yang bisa dikelola yaitu geofuntrip, eduwisata, dan paket-paket wisata budaya. Sayangnya hal tersebut juga belum terkelola dengan baik saat ini.

Baru ada satu desa wisata Paranggupito yang sudah mulai terbangun paket wisata yang menggabungkan wisata budaya dan geosite Pantai Sembukan Paranggupito.

Pada sisi lain, lanjut dia, dengan menyandang status UNESCO Global Geopark, Gunung Sewu mau tidak mau menjadi sorotan dunia. Apalagi di Indonesia baru ada 10 taman bumi yang berstatus Unesco Global Geopark.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya