Soloraya
Minggu, 15 Januari 2023 - 15:50 WIB

Joton Jadi Desa Paling Terdampak Proyek Tol di Klaten, Lahan Berkurang 13%

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Desa Joton, Kecamatan Jogonalan mengurus pencairan uang ganti rugi (UGR) untuk lahan mereka yang terdampak proyek tol Solo-Jogja, Selasa (10/1/2023). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Luas wilayah Desa Joton, Kecamatan Jogonalan bakal berkurang sekitar 13 persen gara-gara proyek tol Jogja-Solo. Joton menjadi daerah dengan lahan kena tol Solo-Jogja terluas di Klaten.

Kepala Desa (Kades) Joton, Aris Gunawan, mengatakan sepengetahuannya Joton menjadi desa dengan luas wilayah terdampak tol yang paling besar. Di Joton bakal dibangun salah satu simpang susun jalan tol Solo-Jogja. Wilayah Joton bakal dibelah jalan tol.

Advertisement

Total bidang lahan terdampak tol di Joton sebanyak 321 bidang atau sekitar 28 ha. Lahan diterjang tol di Joton berupa persawahan serta pekarangan dan rumah warga. Selain tanah pribadi warga, jalan tol bakal menerjang tanah kas desa.

“Lahan yang terkena tol itu ada 28 ha. Sementara, luas wilayah Joton ada 205 ha,” kata Aris saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (15/1/2023).

Advertisement

“Lahan yang terkena tol itu ada 28 ha. Sementara, luas wilayah Joton ada 205 ha,” kata Aris saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (15/1/2023).

Terkait tanah kas desa terdampak tol, Aris mengatakan ada 25 bidang atau 3,8 ha. Dengan luasan tersebut, nilai uang ganti rugi (UGR) tanah kas desa diterjang tol mencapai Rp42 miliar. Sesuai ketentuan, tanah kas desa yang terkena proyek tol wajib dicarikan lahan pengganti.

Saat ini, pencairan UGR untuk tanah kas desa diterjang tol masih menunggu proses pelapasan aset hingga pencarian lahan pengganti. Dalam pekan ini, pemerintah desa setempat bersama lembaga desa menggelar musyawarah desa.

Advertisement

“Terus terang sangat sulit untuk mencari. Di samping banyak lahan yang terkena, harganya [tanah] juga hampir sama dengan tol [lahan terkena tol]. Tetapi tetap kami utamakan mencari tanah pengganti di wilayah Joton karena ada tanah bengkok perangkat yang terdampak. Kasihan kalau lokasi berada di luar wilayah,” ungkap dia.

Sebelumnya, sebagian warga pemilik lahan terkena proyek tol di Joton menerima UGR. Dari total 321 bidang lahan, pemerintah melakukan pembayaran untuk 206 bidang lahan yang merupakan tanah pribadi.

Kasi Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono, mengatakan Joton menjadi daerah dengan bidang terkena tol terbanyak di Klaten.

Advertisement

Dia menjelaskan hingga kini proses pembebasan lahan di desa tersebut berjalan lancar. Dari total 321 bidang, ada 206 bidang lahan yang sudah dibebaskan dengan pembayaran UGR.

Gun mendukung pembebasan seluruh lahan terdampak di Joton, anggaran yang digelontorkan mencapai Rp400 miliar. Sebagai informasi, proyek pembangunan tol Solo-Jogja di Klaten melewati 50 desa yang tersebar di 11 kecamatan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif