Soloraya
Rabu, 17 Mei 2023 - 10:41 WIB

Jual 1.920 Batang Rokok Ilegal, Peternak Burung di Klaten Didenda Rp3,8 Juta

Taufiq Sidik Prakoso  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas gabungan menyita rokok ilegal dari seorang penjual di Desa Bawak, Kecamatan Cawas, Selasa (16/5/2023). (Istimewa/Satpol PP dan Damkar Klaten)

Solopos.com, KLATEN – Sebanyak 1.920 batang rokok ilegal disita dari seorang peternak burung asal Desa Bawak, Kecamatan Cawas, Klaten. Selain itu, warga tersebut dikenai denda administrasi sesuai jumlah rokok yang dijual.

Seribuan batang rokok ilegal itu disita dari seorang peternak burung yang belakangan yang juga menjual rokok ilegal. Pengungkapan penjualan rokok ilegal itu setelah tim gabungan menggelar operasi, Selasa (16/5/2023) siang.

Advertisement

Operasi gabungan digelar petugas dari Kantor Bea Cukai Solo, Bagian Perekonomian Setda Klaten, Satpol PP dan Damkar Klaten, dan Kodim 0723/Klaten. Operasi dilakukan menindaklanjuti informasi masyarakat.

Subkoordinator Bidang Penegakan Perda Satpol PP dan Damkar Klaten, Sulamto, mengatakan operasi menyasar dua wilayah yakni Kecamatan Cawas dan Bayat. Dari dua wilayah itu, petugas mendapati seorang penjual rokok ilegal berinisial KH, 40, warga Desa Bawak, Kecamatan Cawas.

Sulamto menjelaskan penjual merupakan seorang peternak burung murai. Hanya, belakangan dia juga berjualan rokok ilegal. “Jadi bukan toko kelontong. Sekilas tidak terlihat dia menjual rokok ilegal karena beternak burung murai. Setelah kami lakukan pengecekan, ternyata didapati barang bukti rokok ilegal,” kata Sulamto.

Advertisement

Dari pengakuan KH, rokok ilegal didapatkan dengan membeli secara online dan didatangkan dari wilayah Jepara. Penjual membeli rokok ilegal itu Rp6.500 per bungkus dan menjualnya seharga Rp10.000 per bungkus.

Oleh petugas kantor Bea dan Cukai Solo, rokok ilegal yang ditemukan kemudian disita menjadi barang milik negara. Tak hanya itu, penjual diberikan sanksi administrasi sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Sesuai aturan, siapapun yang menjual rokok tanpa pitai cukai alias rokok ilegal bisa dipidana satu hingga lima tahun penjara atau denda tiga kali nilai cukai yang semestinya dibayarkan.

“Yang bersangkutan kemudian memilih membayar denda dengan setiap batang terkena cukai Rp669 dikalikan jumlah rokok 1.920 batang dan dikalikan tiga sehingga total sanksi administrasi denda sekitar Rp3,8 juta. Denda langsung ditransfer ke rekening Bea Cukai,” kata Sulamto.

Advertisement

Sulamto menjelaskan penerapan sanksi tersebut baru kali pertama dilakukan di Klaten. Dia menjelaskan penerapan sanksi itu bakal terus diterapkan ketika pada operasi selanjutnya masih ditemukan penjual rokok ilegal. “Sebelumnya kami sudah menggencarkan sosialisasi untuk mencegah peredaran rokok ilegal. Oleh karena itu, kami mengimbau agar masyarakat tidak lagi menjual rokok ilegal yang jelas-jelas melanggar peraturan perundang-undangan,” jelas Sulamto.

Petugas unit Penindakan dan Penyidikan Kantor Bea dan Cukai Solo, Yoga Pramutadi, mengatakan dari operasi yang digelar, tim operasi gempur rokok ilegal menemukan rokok ilegal yang dijual salah satu peternak burung. Dia mengimbau para perokok untuk membeli rokok resmi yang dilekati pitai cukai.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif