SOLOPOS.COM - Ilustrasi kalender (Myjewishlearning.com)

Solopos.com, SUKOHARJO– Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Percetakan Daerah (Percada) Sukoharjo, Maryono, menegaskan tidak mewajibkan sekolah di Sukoharjo harus mengambil proyek kalender.

Maryono mengatakan hanya beberapa SMP di Sukoharjo yang mengambil proyek untuk mencetak kalender melalui Perumda Percada.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Proyeknya dari Percada, tadi sempat ditanya terkait paksaan pembelian itu [kalender], tidak ada paksaan sama sekali. SMP di Sukoharjo jumlahnya 45, yang mengambil [mencetak kalender] hanya 22 atau 23,” kata Maryono saat dihubungi Solopos.com melalui sambungan telepon, Rabu (14/12/2022).

Sebelumnya, orang tua siswa SMP Negeri 1 Baki warga Desa Kadilangu, A, membenarkan bahwa sang anak diarahkan membawa uang senilai Rp20.000 untuk membeli kalender.

“Kronologinya siswa diberi tahu besok ada pembelian kalender seharga segitu, ngono tok [begitu saja],” kata A saat dihubungi Solopos.com melalui sambungan telepon, Rabu (14/12/2022).

Baca Juga: Viral SMP di Sukoharjo Jual Kalender, Kepala Sekolah: Siswa Tidak Wajib Membeli

A sempat menyayangkan pihak sekolah tidak memberikan pemberitahuan secara resmi melalui pesan tertulis terkait anjuan pembelian kalender tersebut.

“Tidak lewat surat, hanya siswa diberi tahu membeli kalender Rp20.000 tanpa surat resmi, dan siswa ngomong ke orang tua. Tahun sebelumnya [2022] juga seperti itu,” lanjut dia.

Sebenarnya A tidak mempermasalahkan hal tersebut, namun ia menyayangkan sekolah yang tidak melakukan koordinasi dengan orang tua siswa dalam pengambilan keputusan.

“Sebenarnya tidak keberatan, tapi seharusnya dibahas. Sampai sekarang tidak ada pembahasan. Sekolah kurang peduli dengan orang tua, sekarang ada keputusan tanpa sepengetahuan orang tua,” imbuhnya.

Baca Juga: Kisah-Kisah Baik yang Harus Berumur Panjang

Saat dikonfirmasi terpisah terkait komentar dugaan penjualan kalender ke siswa, ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Sukoharjo, Viveri Wuryandari, mengatakan untuk menanyakan lebih lanjut ke Percada sebagai pemegang proyek.

“Tanya Perumda Percada saja, karena bukan proyek Dinas Pendidikan Sukoharjo,” kata Very saat dihubungi Solopos.com melalui sambungan telepon, Rabu (14/12/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya