SOLOPOS.COM - Ketua Pokdarwis Desa Paranggupito, Wonogiri, Agus Kurniawan Darmanto (tengah), menerima piala penghargaan juara II ajang Gelar Desa Wisata Jawa Tengah 2023 di Banyumas, Kamis (14/9/2023). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Desa wisata Paranggupito, Kecamatan Paranggupito, Wonogiri, berhasil meraih juara II dalam ajang Gelar Desa Wisata Jawa Tengah 2023. Penghargaan itu diumumkan pada acara yang berlangsung, Kamis (14/9/2023), di Banyumas.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Paranggupito, Agus Kurniawan Darmanto, 29, mengaku tidak menyangka desanya meraih  juara II dalam ajang tersebut.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Hal itu mengingat ajang itu baru kali pertama diikuti Desa Paranggupito. Desa wisata yang terletak di ujung selatan Wonogiri itu menempati posisi kedua, hanya kalah dari Desa Wisata Pandanrejo, Kabupaten Purworejo. 

Dia menerangkan dalam mengikuti ajang itu, tim Desa Wisata Paranggupito, Wonogiri, sebenarnya tidak banyak persiapan. Menurutnya, ada dua tahap penilaian, yaitu penilaian secara daring dan luring.

Penilaian daring melalui beberapa berkas administrasi termasuk catatan kunjungan tamu, video berisi profil desa wisata, dan sarana publikasi seperti website dan akun media sosial. 

Sedangkan penilaian secara luring, para juri datang meninjau dan mengecek kondisi riil desa wisata apakah sesuai dengan apa yang ditampilkan secara daring atau tidak. Menurut dia, ada beberapa indikator penilaian dalam ajang Gelar Desa Wisata Jawa Tengah 2023 itu.

Indikator itu antara lain paket wisata yang ditawarkan, tingkat kunjungan, dan pengelolaan desa wisata. Desa Wisata Paranggupito, Wonogiri, mampu memenuhi kriteria yang dipersyaratkan itu.

Kental dengan Budaya Tradisional

“Di Desa Wisata Paranggupito ini kental dengan paket-paket yang berkaitan dengan tradisi dan budaya tradisional, misalnya karawitan, jathilan, dan produksi gula jawa. Selain itu juga ada outbound di pantai,” kata Agus saat dihubungi Solopos.com, Senin (18/9/2023).

Menurut Agus, Desa Wisata Paranggupito secara geografis cukup unik dan spesial. Selain terletak di pesisir pantai selatan Wonogiri, desa wisata itu juga berada di tengah-tengah kawasan geopark Gunung Sewu atau segitiga emas Pacitan, Wonogiri, dan Gunungkidul.

Akses menuju desa wisata ini juga sebenarnya cukup mudah. Selain itu, sambung dia, masyarakat Desa Paranggupito masih sangat kental dengan kesenian tradisional. Itu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Hal itu menjadi alasan wisatawan datang ke Desa Wisata Paranggupito, Wonogiri, yang banyak di antaranya dari warga perkotaan mulai Soloraya, Semarang, Bandung, bahkan luar negeri. 

“Kemarin jurinya juga bingung ketika datang ke sini karena setiap rumah di Paranggupito pasti di depan rumahnya terpasang jaran kepang atau gagak rimang. Di sini kesenian Jathilan masih sangat kental,” ujar dia.

Dia melanjutkan perkembangan Desa Wisata Paranggupito juga dinilai cukup baik meski menghadapi sejumlah tantangan. Kali pertama desa itu ditetapkan sebagai desa wisata melalui SK Bupati tahun 2020, hanya satu rumah yang bersedia dijadikan homestay.

Saat ini, setidaknya ada 40 induk semang di Desa Paranggupito yang siap menerima wisatawan menginap. “Sebenarnya kami tidak menyangka akan meraih juara II ya karena lawan kami itu desa-desa wisata yang sudah lama. Kemarin pesertanya ada 32 desa wisata di Jawa Tengah,” ucap Agus.

Penghargaan Tidak Berdasarkan Kategori

Agus menambahkan ajang Gelar Desa Wisata Jawa Tengah ini berbeda dibanding tahun sebelumnya. Tahun lalu pemberian penghargaan desa wisata berdasarkan kategori, sedangkan tahun ini lebih umum, yaitu juara harapan III hingga juara I. 

Raihan juara II untuk Desa Wisata Paranggupito dalam ajang tersebut menambah prestasi desa wisata di Wonogiri yang mendapatkan gelar penghargaan tahun ini.

Sebelumnya, Desa Wisata Conto, Kecamatan Bulukerto, berhasil meraih Juara Harapan kategori Desa Wisata Berkembang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) pada akhir Agustus 2023.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Conto, Asef Indrianto, mengatakan raihan tersebut merupakan bonus dari upaya warga Desa Conto dalam membangun desa wisata yang berorientasi pada pelayanan pengunjung.

Desa wisata Conto berhasil masuk 75 besar dari total peserta desa wisata di seluruh Indonesia sekitar 4.500 peserta.  Menurut dia, Desa Conto sangat menonjol di sektor pertanian dan kebudayaan.

Maka dari itu, paket-paket wisata yang ditawarkan tidak jauh dari sektor itu. Dia mencontohkan ada paket wisata yang menawarkan pengolahan kopi, teh, dan menanam padi.

Selain itu, ada edukasi budaya karawitan, batik, dan kerajinan akar wangi. “Hal-hal itu sudah berjalan sejak lama. Tinggal kami olah dan kembangkan untuk menjadi paket wisata,” ucap Asef.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya