SOLOPOS.COM - Penyidik Reskrim Polres Wonogiri, Bonal (kanan) memeriksa tersangka judi togel, Sukiran, 50 (tengah), warga Desa Tengger, Kecamatan Puhpelem, Wonogiri, Minggu (12/8). (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)
Penyidik Reskrim Polres Wonogiri, Bonal (kanan) memeriksa tersangka judi togel, Sukiran, 50 (tengah), warga Desa Tengger, Kecamatan Puhpelem, Wonogiri, Minggu (12/8). (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)
WONOGIRI-Kasat Reskrim Polres Wonogiri, AKP Sukirwanto memimpin penggerebekan judi toto gelap (togel) di Desa Tengger, Kecamatan Puhpelem, Wonogiri, Minggu (12/8). Bersama Kanitresum, Ipda M Kariri, Kasatreskrim mengamankan dua orang tersangka berikut barang bukti diamankan.
Yakni, Sukiran, 50 yang bertindak sebagai tambang dan Gito 70, pembeli, keduanya warga Tengger, Puhpelem. Kedua tersangka ditangkap di rumah Sukiran seusai melakukan transaksi. Barang bukti yang diamankan di antaranya, uang tunai Rp860.000, sebuah buku rekap nomor togel, dua pulpen, dua kalkulator, sebuah lembar paito, buku ramalan dan sebuah handphone.
Akibatnya, kedua tersangka tak bisa Lebaran bersama keluarganya tahun ini. Kasatreskrim mengaku penjual togel cukup jeli. “Tempat berjualan di atas eternit sehingga hanya orang tertentu yang mengetahuinya. Anggota tim yang datang ke lokasi dibantu oleh seorang pembeli berhasil menangkap tambang,” ungkapnya, Senin (13/8/2012)
Tersangka Sukiran kepada Solopos.com menyatakan, sudah dua kali tertangkap. “Kali pertama dihukum empat bulan, kedua saat ini.”
Sukiran mengaku dirinya mendapatkan komisi 30% dari bandar togel yang berasal dari Magetan berinisial W. Warga Tengger itu menjelaskan, modus pembelian melalui SMS. Sedangkan tersangka Gito ditangkap ketika hendak pulang seusai membeli togel senilai Rp41.000. Dia mengaku baru kali pertama ditangkap.
