SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Banyudono (Espos)–Pada Juli ini, kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali diperkirakan menurun 41 % dibanding bulan lalu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari data rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyudono, Senin (19/7) menyebutkan Juli ini ditemukan sekitar 21 pasien yang mengidap penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti tersebut. Sembilan di antaranya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. “Tapi jumlahnya menurun dibanding Juni lalu,” imbuh Direktur RSUD Banyudono dr Endang Sriwidati saat dijumpai Espos di kantornya, Senin.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sedangkan jumlah pasien DBD yang menjalankan pemeriksaan di RSUD Banyudono Juni lalu, sekitar 51 pasien. Artinya penyebaran penyakit ini di wilayah Banyudono dan sekitarnya mengalami penurunan sekitar 41 persennya. “Penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya curah hujan yang tidak lagi terlalu tinggi,” papar Endang.

Meski demikian, cuaca musim hujan yang masih tak menentu menyebabkan penyakit yang ditularkan nyamuk aedes aegypti tersebut masih terus berkembang. Untungnya, tingkat kesadaran masyarakat terhadap penyebaran penyakit DBD dinilai meningkat. Pihak RSUD Banyudono dan Puskesmas di lingkungan Kabupaten Boyolali juga aktif menggerakkan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

hkt

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya