Soloraya
Rabu, 11 Oktober 2023 - 14:55 WIB

Juliyatmono Prediksi MK Turunkan Usia Minimal Cawapres 30 Tahun

Kurniawan  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sekretaris DPD Partai Golkar Jateng Juliyatmono memprediksi putusan MK batas usia cawapres diturunkan dari 35 tahun menjadi 30 tahun. (Dok)

Solopos.com, SOLO—Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Tengah, Juliyatmono, menyampaikan pandangannya terkait dinamika Pemilu 2024. Dia menyinggung kemungkinan Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan batas minimal usia Cawapres diturunkan.

Penurunan batas usia minimal Cawapres menurut dia tidak ke 35 tahun, tapi 30 tahun. “Pada Senin depan diumumkan dan itu membuat sangat mendebarkan publik Indonesia. Apalagi bila saat diumumkan, usianya jadi 30 tahun, tidak 35 tahun. Karena tidak ada standar apa-apa. Kalau standarnya kedewasaan kita, pasti diambil 30 tahun,” ujar Yuli, panggilan akrabnya, saat diwawancara wartawan di sela-sela workshop Partai Golkar di The Sunan Hotel Solo, Selasa (10/10/2023) malam.

Advertisement

Bila batas usia minimal menjadi Cawapres diputuskan 30 tahun, menurut Yuli membuktikan tidak ada kesengajaan untuk mengakomodasi sosok Gibran Rakabuming Raka. Dan itu membantah sorotan sebagin publik yang sedari awal menduga hal itu.

Namun, konsekuensinya akan membuat situasi juga sedikit berubah. Sebab akan muncul sosok-sosok muda lain yang berpeluang menjadi Cawapres 2024.

“Artinya ini memecah persepsi. Kalau itu benar terjadi, semakin seru nanti. Petanya berubah lagi,” tutur dia.

Advertisement

Terlebih, menurut Yuli, mendasarkan sejumlah hasil survei, belum ada Calon Presiden (Capres) yang dominan dibandingkan calon lainnya. Elit parpol dan koalisi sedang mengotak-atik atau mensimulasikan berbagai skenario sosok Cawapres-nya.

Yuli menyebut sangat memungkinkan sosok Cawapres dari Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo tidak berasal dari parpol atau koalisinya. Yang menjadi pertimbangan utama mereka adalah siapa sosok Cawapres-nya akan menentukan kemenangan.

“Sangat mungkin [Cawapres tidak dari koalisi]. Parpol kan terbuka kemungkinan untuk disimulasikan, agar bagaimana bisa menang. Lah probabilitasnya ini kan sedang dihitung. Cak Imin dengan Pak Anies seperti apa. Ini kan semua sedang membidik,” urai dia.

Advertisement

Baik dari kubu koalisi pengusung Capres Ganjar Pranowo maupun Koalisi Indonesia Maju pengusung Capres Prabowo Subianto, dinilai Yuli sedang saling intip. Mereka saling intip siapa yang akan menjadi Cawapres dari Ganjar maupun Prabowo Subianto.

“Ini sedang membidik. Yang dibidik, diikuti, diintip siapa? Pasangannya Pak Ganjar, pasti itu. Pasangan Pak Ganjar akan menentukan pasangan berikutnya, dan itu saling kunci. Sehingga sangat mungkin cawapres Prabowo yang terakhir,” terang dia.

Terlebih masa pendaftaran pasangan Capres-Cawapres masih realtif lama, yakni 19-25 Oktober 2023. “Masing-masing mempunyai kesempatan yang sama. Jadi tidak ada yang dominan. Posisi Cawapres sangat krusial, akan menentukan,” terang dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif