Soloraya
Selasa, 4 Juni 2013 - 17:24 WIB

JUMENENGAN SINUHUN : Raja Solo Tersandera

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah penari membawakan tari Bedhaya Ketawang dalam acara Tingalan Jumenengan Dalem Paku Buwono (PB) XIII di Sasana Sewaka Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Solo, Selasa (4/6/2013). (JIBI/SOLOPOS/Maulana Surya)

Sejumlah penari membawakan tari Bedhaya Ketawang dalam acara Tingalan Jumenengan Dalem Paku Buwono (PB) XIII di Sasana Sewaka Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Solo, Selasa (4/6/2013). (JIBI/SOLOPOS/Maulana Surya)

SOLO — Prosesi Tingalan Jumenengan Dalem ke-9 di Sasana Sewaka Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Selasa (4/6/2013) siang, benar-benar digelar tanpa dihadiri Raja Solo, Paku Buwono (PB) XIII.

Advertisement

Hal itu dikarenakan singgasana PB XIII di Sasana Narendra menuju Keraton terkunci rapat. Praktis, PB XIII yang berada di Sasana Narendra tersandera.

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber menyatakan, Keraton versi Dwitunggal menyatakan Raja Solo tidak hadir lantaran pintu Sasana Narendra yang menghubungkan ke Keraton dikunci oleh kerabat Keraton yang tidak mengakui rekonsiliasi.
Alasan lainnya, PB XIII sengaja tidak hadir dalam jumenengan dengan alasan untuk menghindari konflik internal Keraton yang tak kunjung usai. Tidak hanya raja yang tertahan masuk ke Keraton, abdi dalem dan sentana dalem pro rekonsiliasi Keraton Dwitunggal juga tidak bisa memasuki Keraton karena sejumlah pintu tertutup rapat.

“Sinuhun sekarang ada di dalam (Sasana Narendra). Prinsipnya Sinuhun tidak hadir karena ingin merukunkan semua keluarga Keraton. Jadi beliau orang yang bijaksana,” kata juru bicara PB XIII, KPPA Condro Kusumo, saat dijumpai wartawan, di Sasana Putra Keraton, Selasa siang.

Advertisement

Condro mengatakan PB XIII menyadari Keraton merupakan aset bangsa dan negara. Oleh karena itu, tujuan PB XIII tidak menghadiri acara jumenengan untuk merangkul semua adiknya.
“Keraton ini merupakan kerajaan tertua Mataram. Sangat disayangkan apabila Keraton hancur lantaran masalah internal. Sinuhun berat sebagai raja karena harus ngayomi semua. Harapan Sinuhun hanya ingin semua kembali menyatu,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif