SOLO — Prosesi Tingalan Jumenengan Dalem ke-9 di Sasana Sewaka Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Selasa (4/6/2013) siang, benar-benar digelar tanpa dihadiri Raja Solo, Paku Buwono (PB) XIII.
Hal itu dikarenakan singgasana PB XIII di Sasana Narendra menuju Keraton terkunci rapat. Praktis, PB XIII yang berada di Sasana Narendra tersandera.
Informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber menyatakan, Keraton versi Dwitunggal menyatakan Raja Solo tidak hadir lantaran pintu Sasana Narendra yang menghubungkan ke Keraton dikunci oleh kerabat Keraton yang tidak mengakui rekonsiliasi.
Alasan lainnya, PB XIII sengaja tidak hadir dalam jumenengan dengan alasan untuk menghindari konflik internal Keraton yang tak kunjung usai. Tidak hanya raja yang tertahan masuk ke Keraton, abdi dalem dan sentana dalem pro rekonsiliasi Keraton Dwitunggal juga tidak bisa memasuki Keraton karena sejumlah pintu tertutup rapat.
“Sinuhun sekarang ada di dalam (Sasana Narendra). Prinsipnya Sinuhun tidak hadir karena ingin merukunkan semua keluarga Keraton. Jadi beliau orang yang bijaksana,” kata juru bicara PB XIII, KPPA Condro Kusumo, saat dijumpai wartawan, di Sasana Putra Keraton, Selasa siang.
Condro mengatakan PB XIII menyadari Keraton merupakan aset bangsa dan negara. Oleh karena itu, tujuan PB XIII tidak menghadiri acara jumenengan untuk merangkul semua adiknya.
“Keraton ini merupakan kerajaan tertua Mataram. Sangat disayangkan apabila Keraton hancur lantaran masalah internal. Sinuhun berat sebagai raja karena harus ngayomi semua. Harapan Sinuhun hanya ingin semua kembali menyatu,” kata dia.