Soloraya
Rabu, 21 September 2011 - 09:35 WIB

Jumlah kendaraan di Solo kian membengkak

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi. (dok Solopos)

ilustrasi. (dok Solopos)

Solo (Solopos.com)–Jumlah kendaraan di Kota Solo terus membengkak 7,5% tiap tahun.

Advertisement

Dalam lima tahun ke depan, Solo bakal menjadi kota macet parah lantaran jumlah kendaraan saat ini telah menembus sekitar 297.000 unit.

“Itu belum termasuk kendaraan dari luar Solo yang masuk. Bisa dibayangkan, bagaimana masa depan Kota Solo ini,” ujar Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Sri Baskoro kepada Espos di ruang kerjanya, Selasa (20/9/2011).

Data yang dilansir Dishub Solo melalui Kantor Bersama Samsat Solo, jumlah kendaraan di Kota Solo dalam enam tahunan belakangan ini mengalami pertumbuhan hingga mencapai 86.736 unit kendaraan.

Advertisement

Pertumbuhan kendaraan paling banyak didominasi oleh kendaraan pribadi. Sebaliknya, kenaikan kendaraan umum relatif kecil dan bahkan cenderung stagnan.

Kenaikan jumlah tersebut, sambung Baskoro, bahkan melampaui Jogja dalam hal permintaan kendaraan pribadi. Sehingga, jika upaya menekan pertumbuhan jumlah kendaraan tak dilakukan mulai sekarang, maka kekhawatiran bahwa Solo menjadi Kota Jakarta kedua pun tak terelakkan.

“Ini memang cukup ironis. Di kota-kota negara maju, masyarakatnya mulai beralih kiblat pada upaya mengurangi pembuangan gas emisi. Tapi, di negara kita justru berlomba-lomba membuang gas emisi sebanyak-banyaknya,” paparnya.

Advertisement

Baskoro mengusulkan agar Solo mulai menyiapkan kampanye hari transportasi massal atau mass rapid trans (MRT). Sama seperti konsep car free day, hari transportasi massal ialah dengan jalan mengalihkan transportasi pribadi ke transportasi massal. “Sebab, kendaraan pribadi bukan mengalihkan orang, melainkan justru memacetkan,” paparnya.

Untuk menunjang program kampanye itu, maka saat ini harus dilakukan pembenahan jalur, perbaikan layanan, penataan jadwal, serta perbaikan transportasi umum. Sejumlah jalur dan kendaraan umum juga harus mampu menjangkau lokasi-lokasi tempat kerja tanpa harus memakai kendaraan pribadi.

“Bahkan, mestinya di sejumlah halte bus disediakan sepeda kayuh. Setiap penumpang bisa memanfaatkan sepeda kayuh yang disediakan untuk dipinjam,” paparnya.

(asa)

Advertisement
Kata Kunci : Kendaraan Solo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif