Soloraya
Minggu, 16 Juni 2013 - 11:31 WIB

Jumlah Penderita DBD di Karanganyar Meningkat 300%

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi petugas melakukan fogging. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi petugas melakukan fogging. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

KARANGANYAR–Jumlah kasus penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Karanganyar meningkat sekitar 300 persen. Peningkatan jumlah penderita DBD dipengaruhi kondisi cuaca saat masa pergantian musim.

Advertisement

Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) DKK Karanganyar, Fatkul Munir, mengatakan jumlah kasus penderita DBD di Karanganyar selama 2012 sebanyak 76 kasus. Sementara hingga awal Juni 2013 tercatat kasus penyakit DBD sebanyak 265 kasus. Diperkirakan jumlah kasus penyakit DBD bakal bertambah hingga akhir tahun.

“Peningkatannya sangat signifikan hingga 300 persen,” katanya saat ditemui Solopos.com akhir pekan kemarin.

Selain kondisi cuaca, peningkatan jumlah penderita DBD dipengaruhi siklus lima tahunan yang puncaknya diprediksi pada pertengahan tahun ini. Pihaknya mengkhawatirkan jumlah penderita DBD bakal membengkak saat masa pancaroba. Warga yang berdomisili di wilayah endemis penyakit DBD diminta mewaspadai penularan penyakit DBD. Tempat-tempat penampungan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk aedes aegypti harus dilakukan pengecekan setiap saat.

Advertisement

“Kader masyarakat bakal dioptimalkan untuk memantau perkembangan nyamuk aedes aegypti di setiap rumah penduduk,” jelasnya.

Terdapat lima kecamatan yang endemis penyakit DBD di Karanganyar yakni Colomadu, Jaten, Karanganyar, Gondangrejo dan Kebakkramat. Jumlah penderita DBD di wailayah endemis selalu bertambah setiap bulan.

Apabila terdapat kasus penyakit DBD yang menyerang warga maka pihaknya segera menerjunkan petugas kesehatan untuk mencegah penularan penyakit berbahaya tersebut. Petugas bakal melakukan pengasapan atau fogging di wilayah yang diserang penyakit DBD. “Kami akan cepat bertindak apabila ada kasus penyakit DBD di masyarakat,” paparnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif