SOLOPOS.COM - Masyarakat mengunjungi destinasi wisata di Karanganyar saat liburan Natal dan Tahun Baru 2021, Minggu (27/12/2020). (Istimewa/ Grand Sondokoro)

Solopos.com, KARANGANYAR--Jumlah kunjungan wisatawan di sejumlah destinasi wisata di Karanganyar lesu saat momen libur Natal 2020 sejak Jumat (24/12/2020) hingga Minggu (27/12/2020).

Hal ini diduga disebabkan adanya penyekatan di beberapa lokasi dan isu pendatang yang harus rapid test saat ke Tawangmangu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Salah satunya diungkapkan oleh Humas Grand Sondokoro, Teguh Sinung, yang mengeluhkan jumlah kunjungan saat liburan Natal 2020 tak seperti tahun sebelumnya. Pasalnya di periode yang sama tahun 2019, jumlah kunjungan di Grand Sondokoro mencapai 3.500 orang. Sedangkan pada tahun 2020, kunjungan hanya mencapai 2.400 orang.

Awas, Berkerumun dan Tak Pakai Masker Saat Tahun Baru di Sukoharjo Didenda Rp50.000

“Kami sudah membuat strategi dengan mendekor dan lainnya. Tapi kunjungan kami sepi. Tinggi hanya saat Jumat [25/12/2020] mencapai 900 orang. Tapi sebelum dan setelah itu hanya sekitar 100 orang saja dan landai hingga saat ini,” ujar dia kepada Solopos.com, Minggu.

Menurut Sinung, hal tersebut terjadi diduga karena adanya isu adanya operasi rapid test saat masuk Karanganyar melalui pesan berantai dan sosial media. Sehingga, berdampak besar pada jumlah kunjungan yang turun hingga beberapa persen dari ekspektasi.

“Bahkan komunitas kereta kelinci yang biasanya mencarikan pengunjung juga kami tanyai tidak berani karena ada isu tersebut. Jadi memang terasa sekali penurunannya,” beber dia.

Khawatir

Senada diungkapkan Marketing Rumah Atsiri, Paramitha Sari Indah Widarini, yang mengatakan beberapa tamu yang sudah memesan tempat di Rumah Atsiri terpaksa membatalkan rencana mereka. Hal ini sedikit banyak diduga terpengaruh dari isu rapid test dan penyekatan di beberapa exit tol yang membuat para calon pengunjung membatalkan niat mereka.

“Terasa sekali. Ramainya kalau tempat kami hanya pada Kamis [24/12/2020]. Pencapaian hanya mencapai 100 voucher tiket per hari. Kalau hari biasa 60 tiket per hari. Kemarin contohnya ada sekitar 70 orang dalam dua grup yang membatalkan karena khawatir dengan isu penyekatan dan rapid test itu. Tahun kemarin kami per hari bisa mencapai penjualan sekitar 300 tiket per hari. Jadi memang terasa penurunannya,” ungkap dia.

1.948 Penyintas Covid-19 Sragen Diharapkan Jadi Donor Plasma

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar, Titis Sri Jawoto, menegaskan isu yang berkembang untuk rapid test di Karanganyar bagi pendatang tidak benar. Dia memastikan Karanganyar terbuka dengan kedatangan wisatawan.

“Kami tetap menerapkan protokol kesehatan. Tapi soal pendatang yang dirapid test itu tidak benar. Tidak ada operasi rapid test di Tawangmangu. Kami persilakan semua datang untuk berwisata ke Karanganyar, tapi tetap patuh protokol kesehatan,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya