SOLOPOS.COM - K.H. Riyadh Mushoffa terpilih sebagai Rois Syuriyah dan H. Sriyanto terpilih sebagai Ketua Tanfidziyah Pimpinan Cabang (PC) Nahdlatul Ulama (NU) Sragen. (Istimewa/ Dokumentasi PCNU Sragen)
Solopos.com, SRAGEN—K.H. Riyadh Mushoffa terpilih sebagai Rois Syuriyah dan H. Sriyanto terpilih sebagai Ketua Tanfidziyah Pimpinan Cabang (PC) Nahdlatul Ulama (NU) Sragen pada Konferensi Cabang (Konfercab) IX NU di Pondok Pesantren Roudlotut Tholibien Bangle, Kecamatan Tanon, Sragen, Sabtu (5/2/2022) malam.
Ketua Panitia Konfercab IX NU Sragen, Aris Suparlan, menjelaskan ada dua pimpinan NU yakni Rois Syuriyah serta Ketua Tanfidziyah yang mengurus organisasi PCNU Sragen. Penentuan Rois Syuriyah dilakukan melalui sistem ahlul halli wal aqdi atau AHWA.
Menurut dia, 20 Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MBCNU)/Kecamatan mengusulkan lima orang sebagai anggota AHWA Rois Syuriyah sehingga terdapat 100 usulan. Kemudian dari 100 usulan tersebut dipilih berdasarkan ranking terbanyak, yakni K.H. Ma’sum Abi Dardak, K.H. Minanul Aziz, K.H Yajib Muslim, K.H. Riyadh Mushoffa, dan K.H. dr. Agus Budiarto.
Baca Juga: Ini Dia 4 Nama Calon Ketua PCNU Sragen
Baca Juga: Ini Dia 4 Nama Calon Ketua PCNU Sragen
“Jadi dari lima orang tersebut bermusyawarah, pak Riyadh Mushoffa terpilih sebagai Rois Syuriyah,” kata dia kepada Solopos.com, Minggu (6/2/2022).]
Sementara itu, pemilihan Ketua Tanfidziyah dilakukan secara terbuka dengan MBCNU/Kecamatan memilih calon ketua. Aris menjelaskan ketentuan Konfercab IX NU di Pondok Pesantren Roudlotut Tholibien Bangle calon ketua ditentukan dengan mendapatkan 30% suara atau minimal tujuh suara dari 20 perwakilan.
Baca Juga: Konfercab IX NU Sragen: Jelang 100 Tahun Muncul Tanda-Tanda Kemajuan
Adapun H. Sriyanto merupakan Sekretaris PCNU Sragen pada periode sebelumnya. Sedangkan K.H. Riyadh Mushoffa merupakan Rois Syuriyah pada periode sebelumnya.
Menurut dia, para pimpinan yang terpilih memberikan amanat kepada para anggota NU untuk menghindari sesuatu yang tidak baik, antara lain perjudian dan minum minuman keras. Warga NU tidak perlu menghilangkan sesuatu yang tidak baik tersebut pada orang lain namun cukup tidak mengikuti sesuatu yang tidak baik sehingga akan hilang sendirinya di masyarakat.
Selain itu, lanjut dia, hasil konfercab pada bidang ekonomi nantinya setiap MBCNU menyediakan kebutuhan masyarakat melalui NU Mart. Para anggota belanja dan beramal melalui kegiatan usaha tersebut.
Baca Juga: Ketua PCNU Sidoarjo dan Jember Minta Maaf Terlibat Politik Praktis
Aris menjelaskan MBCNU nantinya juga menyelenggarakan poliklinik. Fasilitas layanan kesehatan membuat warga NU di kecamatan bisa mandiri serta bermanfaat bagi masyarakat.
“Kemudian pendidikan merupakan esensi sebuah negara. Ranahnya ada tiga, yakni ekonomi mandiri di kecamatan, kesehatan dengan klinik, serta pendidikan. Ke depan NU merintis sejak awal lembaga pendidikan yang berkualitas,” paparnya