SOLOPOS.COM - Warga bertakziyah di kediaman Prof. Dr. H. Soemardjono Brodjo Sudjono di Jl. Tluki No. 5, Badran, Kottabarat, Purwosari, Laweyan, Solo, Senin (8/5/2017). (Septhia Ryanthie/JIBI/Solopos)

Kabar duka datang dari dunia pendidikan Solo.

Solopos.com, SOLO – Pendiri Akademi Sekretaris dan Manajemen Indonesia (ASMI) Solo dan Universitas Surakarta (Unsa), Prof. Dr. H. Soemardjono Brodjo Sudjono, S.H., M.S., semasa hidup dikenal sebagai sosok bersahaja.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Menurut informasi yang diperoleh , Senin (8/5/2017), Prof. Brodjo yang juga Guru Besar Bidang Sosiologi Hukum Unsa meninggal dunia di usia 69 tahun setelah menderita sakit jantung dan paru-paru.

Menurut salah seorang menantu Prof. Brodjo, Poernomo Warasto, almarhum pada Minggu (7/5/2017) siang, sekitar pukul 12.00 WIB tiba-tiba jatuh sakit. Prof. Brodjo kemudian dibawa ke Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Solo dan menjalani perawatan di ruang ICU.

“Tapi ternyata Bapak sudah tidak ada [meninggal dunia] sekitar pukul 23.00 WIB,” ungkap Poernomo Warasto, saat ditemui wartawan di rumah duka, Senin. (baca: Pendiri ASMI Solo Soemardjono Brodjo Sudjono Wafat)

Jenazah Almarhum dibawa dari rumah duka di kediamannya di Jl. Tluki No. 5, Badran, Kottabarat, Purwosari, Laweyan, Solo dan dikebumikan di Astana Pracimaloyo, Makamhaji, Kartasura, Senin, pukul 14.00 WIB.

Di kalangan pendidikan tinggi Kota Solo, nama Prof. Brodjo dikenal luas. Ia adalah pendiri ASMI Solo yang sempat moncer di era 1990-an. Ia juga pendiri Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) atau sekarang menjadi Unsa.

Prof. Brodjo juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Jawa Tengah, sekaligus masuk dalam deretan pengurus Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Pusat.

Di luar kariernya di bidang pendidikan, almarhum juga aktif di bidang olahraga. Prof. Brodjo merupakan orang Solo pertama yang menjadi manajer Klub Galatama. Ia juga pernah menjabat sebagai Manager Arseto.

Poernomo menambahkan Prof. Brodjo adalah sosok yang memiliki dedikasi tinggi, terutama dalam bidang pendidikan.

“Beliau termasuk orang yang bisa masuk ke berbagai kalangan masyarakat. Dan beliau saya kenal sebagai orang sangat mendedikasikan hidupnya untuk pendidikan. Cita-cita beliau adalah bagaimana bisa mengadakan pendidikan tinggi yang murah sehingga bisa minterke anak-anak bangsa ini,” ungkap Poernomo.

Meskipun dalam bekerjaProf. Brodjo dikenal sebagai orang yang tegas, menurut Poernomo, almarhum dikenal sebagai orang yang tidak pernah marah dan senang membantu orang lain.

“Misalnya saat ada mahasiswa yang tidak bisa membayar kuliah, beliau akan dengan mudah memberi keringanan. Dengan menolong orang lain, bagi beliau menjadi kepuasan tersendiri,” ungkap dia.

Mantan Rektor Unsa, Margono, mengatakan kepergian Prof. Brodjo membuat keluarga besar di lingkungan Kampus Bumi Bengawan sangat terpukul dan kehilangan.

“Ya kami merasa sangat kehilangan sosok yang selama ini menjadi panutan, menjadi tulang punggung institusi di lingkungan Kampus Bumi Bengawan,” ungkap Margono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya