Soloraya
Selasa, 13 Oktober 2020 - 20:14 WIB

Kabar Duka, Pendiri Ponpes Darussolihin Solo KH Abdullah Asy’ari Meninggal Dunia

Kurniawan  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pelayat menyalatkan jenazah tokoh agama dan pendiri Ponpes Darussholihin, Tegalsari, Bumi, Laweyan, Solo, KH Abdullah Asy’ari, yang meninggal dunia, Selasa (13/10/2020), (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren atau Ponpes Darussholihin, Tegalsari, Bumi, Laweyan, Solo, KH Abdullah Asy’ari, meninggal dunia karena sakit di kediamannya, Selasa (13/10/2020) sekitar pukul 09.30 WIB.

Tokoh agama Islam Kota Solo tersebut mengembuskan napas terakhirnya pada usia 72 tahun. Jenazah KH Abdullah Asy’ari dimakamkan di Kompleks Ponpes Ta’mirul Islam di Jl KH Samanhudi No 03 Bumi, Solo, pukul 20.00 WIB.

Advertisement

SE Wali Kota Solo: Anak 5 Tahun Ke Atas Sudah Boleh Kunjungi Tempat Publik

Keponakan KH Abdullah Asy’ari, HM Al Amin, menuturkan sejumlah tokoh umat Islam Soloraya datang melayat atau takziah sejak Selasa siang. Mereka antara lain Pemimpin Ponpes Al Muayyad, Mangkuyudan, KH Abd Rozaq Shofawi.

Advertisement

Keponakan KH Abdullah Asy’ari, HM Al Amin, menuturkan sejumlah tokoh umat Islam Soloraya datang melayat atau takziah sejak Selasa siang. Mereka antara lain Pemimpin Ponpes Al Muayyad, Mangkuyudan, KH Abd Rozaq Shofawi.

Surat lelayu KH Abdullah Asy'ari, pendiri Ponpes Darussholihin, Solo, yang meninggal dunia pada Selasa (13/10/2020). (Istimewa)

Bahkan Rozaq memimpin salat jenazah untuk pendiri Ponpes Darussholihin Solo yang meninggal tersebut secara bergelombang.

Tak Kunjung Putus, Klaster Covid-19 Menara Wijaya Sukoharjo Tambah Lagi 3 Kasus

Advertisement

Perawat Jenazah Warga

Amin mengaku sangat kehilangan sosok Abdullah Asy’ari yang ia nilai sebagai pribadi sabar, tawaduk, istikomah, dan alim. “Almarhum KH Abdullah benar-benar memiliki ilmu yang sangat tinggi dalam urusan agama Islam,” tutur Amin.

Kasus Mertodranan Solo: 8 Tersangka Segera Disidang, Polisi Lanjut Buru 5 Buron

Bahkan selama hidupnya KH Abdullah, lanjut Amin, tidak pernah berselisih atau mempunyai musuh. “Saya menyaksikan beliau sama sekali tidak ada musuh. Beliau sangat rajin silaturahmi dan mempererat persaudaraan,” ujarnya.

Advertisement

Tidak adanya musuh selama hidup hingga meninggal, menurut Amin, karena pendiri Ponpes Darussholihin Solo itu selalu mengedepankan persaudaraan sesama umat.

Petani Sukoharjo Lega Harga Gabah Kering Panen Lebih Tinggi Dari HPP

Abdullah juga aktif menjadi perawat jenazah warga yang meninggal dunia hingga proses pemakaman.

Advertisement

“Ada ratusan bahkan ribuan jenazah warga Laweyan khususnya yang beliu rawat sampai ke pemakaman. Tentu umat Islam Solo khususnya Laweyan sangat kehilangan beliau. Semoga beliau mendapat tempat terbaik,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif