SOLOPOS.COM - Para bidan desa dan dokter menangani warga yang mengeluhkan mual, muntah, dan diare di Posko Kesehatan Desa Jambeyan, Sambirejo, Sragen, Sabtu (29/4/2023). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGENPasien opname alias yang menjalani rawat inap akibat korban keracunan massal di Sragen tercatat tinggal tiga orang hingga, Senin (1/5/2023) pukul 06.00 WIB. Di waktu sebelumnya, sebanyak 10 pasien yang menjalani opname telah pulang ke rumah masing-masing.

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, korban keracunan massal akibat makan paket punjungan hajatan di Sragen yang menjalani opname pada awalnya berjumlah 13 orang. Rinciannya, 11 pasien berada di puskesmas, 1 pasien di RS Sarilla Husada, dan 1 pasien di RS Soehadi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Jumlah itu mengalami pengurangan, Senin (1/5/2023). Di mana, pasien opname menyisakan tiga orang. Rinciannya, 2 pasien di puskesmas (sembilan orang sudah pulang) dan 1 pasien di RS Soehadi. Sedangkan, 1 pasien di RS Sarilla Husada juga sudah diperbolehkan pulang.

Selain pasien opname, korban keracunan massal di Sragen juga ada yang menjalani rawat jalan dengan jumlah 283 orang di posko, 4 orang di puskesmas, dan 4 orang di jaring dan jejaring.

Sebagaimana diketahui, keracunan massal itu berawal dari adanya warga yang mengeluh mual dan muntah serta diare yang datang ke Bidan Desa Jambeyan, Sambirejo yang rumahnya sekarang menjadi Posko Kesehatan Jambeyan pada Jumat (28/4/2023) pukul 20.00 WIB. Keracunan massal diduga akibat makan paket punjungan hajatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya