Kader Kesehatan hingga Pedagang Angkringan di Gemolong Sragen Jadi Duta Digital

Solopos.com, SRAGEN—Setelah memenangi Juara I dalam lomba Inovasi Daerah 2023 lalu, Pemerintah Kelurahan Gemolong, Sragen, kembali masuk nominasi juara Lomba Inovasi Daerah 2024 dengan inovasi yang berbeda.

Kini, Kelurahan Gemolong mengangkat inovasi berjudul Kelurahan Online, sebuah sistem pelayanan publik digital dengan melibatkan kader kesehatan, karang taruna, hingga pedagang angkringan sebagai duta digitalisasi pelayanan publik.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Lurah Gemolong, Sragen, Asna Ridho Fauzan, kepada Solopos.com, Kamis (25/4/2024), menyebut ada 98 kader kesehatan, 23 anggota karang taruna, dan tiga pedagang angkringan yang didaulat sebagai kader digitalisasi pelayanan publik untuk mendukung inovasi Kelurahan Online di Kelurahan Gemolong.

Dia menyampaikan duta digital itu berbasis rukun tetangga (RT) yang rata-rata setiap RT memiliki dua orang kader kesehatan. Dia mengatakan mereka berusia produktif dan masih muda-muda sehingga sangat familiar dengan gadget.

“Umurnya ada yang di atas 30 tahun dan ada yang di bawah 30 tahun. Tugas mereka membantu kelurahan dalam sosialisasi digitalisasi pelayanan publik, yakni Kelurahan Online. Sebelumnya mereka kami kukuhkan dan diberi pembekalan semacam bimbingan teknis inovasi, terutama dalam operasional aplikasi Kelurahan Online. Mereka ini yang berperan mengedukasi masyarakat melek digitalisasi pelayanan publik,” jelasnya.

Asna menerangkan form pada aplikasi yang tersedia relatif sederhana dan mudah dipahami. Dia mengatakan aplikasi ini masih berbasis website belum berupa aplikasi khusus yang dapat diunduh dari Playstore.

Asna berinisiatif membuat Kelurahan Online didasarkan pada konsisi pelayanan di Kelurahan Gemolong yang masih banyak kendala dan hambatan, terutama berkaitan dengan keanekaragaman karakteristik warganya.

Dia mengungkapkan Kelurahan Gemolong merupakan Kota Kecamatan Gemolong tetapi karakter masyarakatnya masih transisi dari perubahan desa ke kota.

Potensi Perkembangan Ekonomi Gemolong

Sebagai kota satelit Kabupaten Sragen, kata dia, Gemolong memiliki potensi perkembangan ekonomi yang pesat karena di perlintasan jalur Solo-Purwodadi dan jalur alternatif Salatiga-Boyolali-Ngawi.

“Masyarakat sebelumnya yang agraris sekarang berubah menuju masyarakat perkotaan yang beralih ke sektor jasa dan industri. Dalam RDTR [rencana detai tata ruang], Gemolong menjadi kawasan sentra niaga. Pelayanan publik menjadi kebutuhan yang mendesak untuk memudahkan akses masyarakatnya,” jelasnya.

Asna memiliki inovasi awal berupa Aksi Perubahan Kinerja Pelayanan Publik Eling Mas Lurah Gemolong yang berhasil menjawab isu-isu aktual di masyarakat pada 2022 dan berhasil mengantarkan Kelurahan Gemolong menjadi juara I Lomba Inovasi Daerah 2023 lalu.

Asna melanjutkan inovasi Kelurahan Online merupakan keberlanjutan dari inovasi sebelumnya dengan tujuan melakukan perubahan pada sektor pelayanan publik, seperti adminitrasi kependudukan, fasilitas pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB), serta sebagai sarana edukasi masyarakat tentang transformasi digital pelayanan publik.

“Dengan Kelurahan Online, akses pelayanan publik dapat diakses dari mana saja secara mudah. Aplikasinya dapat diakses dengan ponsel smarphone sehingga ketika mobilitas masyarakat tinggi tetap dalam mengurus pelayanan publik tanpa harus datang ke kelurahan,” jelasnya.

Asna berencana terus memperbarui fitur pada aplikasi yang disesuaikan dengan jenis pelayanan yang dibutuhkan masyarakat, seperti adanya aplikasi dari RSUD dr. Soeratno Gemolong bisa dimasukan. Dia berharap semua jenis pelayanan dapat diakses hanya dalam satu aplikasi yang bersifat terpadu. Di dalam aplikasi itu juga ada tata cara dan aturan prosedur dalam pelayanan, termasuk layanan hotline aduan masyarakat dan seterusnya.