SOLOPOS.COM - Anggota KWT Subur Makmur di Dukuh II, Kadilangu, Baki, Sukoharjo, menata tanaman, di lahan yang jadi agrowisata, Senin (31/7/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Lahan tak produktif seluas 1.500 meter persegi di Dusun II Desa Kadilangu, Kecamatan Baki, Sukoharjo, disulap menjadi agrowisata. Lahan yang tak berproduksi selama empat tahun tersebut kini dihidupkan kembali oleh Pemerintah Desa Kadilangu dengan penanaman tumbuhan dan pelepasan bibit ikan, Senin (31/7/2023).

Kepala Desa Kadilangu, Budi Christiawan, mengatakan lahan satu petak tersebut merupakan tanah kas desa yang tidak lagi bisa dikelola untuk pertanian. Ia melihat potensi ekonomi dari lahan tersebut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Saya berkonsultasi dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Sukoharjo  bagaimana mengelola lahan tersebut. Lahan ini akan kami serahkan pengelolaannya kepada ibu-ibu kelompok wanita tani [KWT] untuk menunjang ketahanan pangan desa,” ungkap Budi saat ditemui Solopos.com di lokasi setempat, Senin.

agrowisata Desa Kadilangu sukoharjo
Anggota KWT Subur Makmur di Dukuh II, Kadilangu, Baki, Sukoharjo, menabur benih di kolam yang jadi agrowisata, Senin (31/7/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Budi mengaku mendapat dukungan 15.000 benih ikan dari Dinas Pertanian dan Peternakan untuk ditebar di kolam tersebut. KWT Subur Makmur juga mendapat bantuan bibit tanaman seperti cabai dan sayuran lainnya sebanyak 7.000 bibit. Sebelumnya mereka mendapat bantuan uang Rp30 juta untuk ketahanan pangan di Kadilangu.

“Kami harapkan petani di Kadilangu bisa berdaya, tidak hanya ada anggaran baru ada kegiatan kemudian langsung habis. Jika dikelola dengan baik dan direncanakan dengan matang bisa bermanfaat dan berkelanjutan,” papar Budi.

Di lahan tersebut, selain tanaman sayur dan kolam, juga telah dibangun gubuk-gubuk pemancingan yang dikelola KWT dengan bantuan petani sekitar. KWT Subur Makmur memiliki sedikitnya 50 relawan.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Bagas Windaryatno, mengapresiasi inisiasi Kades menjadikan lahan tak produktif menjadi agrowisata dengan membudidayakan ikan dan tanaman. “Ini merupakan ide luar biasa karena sebelumnya lahan kosong digunakan untuk hal bermanfaat,” jelas Bagas.

agrowisata Desa Kadilangu sukoharjo
Anggota KWT Subur Makmur di Dukuh II, Kadilangu, Baki, Sukoharjo, menata tanaman, di lahan yang jadi agrowisata, Senin (31/7/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Ia memproyeksikan dalam waktu yang tak lama lahan itu akan berubah fungsi dan peruntukannya menjadi lebih produktif dan memiliki nilai ekonomis. Ia berharap dari situ akan tumbuh wisata yang menghidupkan UMKM wilayah sekitar.

Bagas mengatakan banyak potensi serupa yang bisa digali di wilayah Sukoharjo untuk dikembangkan sebagai agrowisata. Maka dari itu,  ia meminta para camat untuk melakukan inventarisasi terhadap potensi-potensi tersebut.

Apalagi telah ada penyuluh pertanian di masing-masing kecamatan yang bisa menjadi konsultan untuk mengarahkan potensi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya