Solopos.com, WONOGIRI – Sebanyak 294 kepala desa-lurah di Wonogiri menerima kendaraan dinas baru berupa sepeda motor Yamaha NMax warna merah. Pemkab Wonogiri menggelontorkan anggaran untuk pengadaan kendaraan dinas itu senilai Rp9,4 miliar.
Pantauan Solopos.com, Senin (3/4/2024), penyerahan kendaraan dinas tersebut dilakukan secara simbolis oleh Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, kepada perwakilan kepada desa di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Setelah itu, para kades/lurah langsung menerima satu unit kendaraan dinas sepeda motor tersebut. Mereka langsung membawa kendaraan dinas ke desa masing-masing.
Bupati menandai penyerahan langsung itu dengan mengguyur beberapa sepeda motor tersebut menggunakan air kendi. Bupati yang akrab disapa Jekek itu mengatakan pengadaan motor dinas Yamaha NMax itu karena kendaraan dinas kades-lurah sebelumnya di Wonogiri yakni Honda Supra 125 sudah berusia lebih dari 12 tahun.
Kendaraan tersebut dinilai sudah tidak lagi optimal untuk operasional sehari-hari kepala desa/lurah di Wonogiri. Jekek meminta kepala desa/lurah ini tidak menyalahgunakan kendaraan baru itu, misalnya dipindahtangankan atau digunakan orang lain yang bukan untuk kepentingan masyarakat desa.
Sepeda motor baru baru itu juga diharapkan memberikan semangat dan gelora baru bagi kepala desa/lurah untuk membangun desa/kelurahan. “Jangan sampai nanti motornya dielus-elus saja. Kami mohon motor ini digunakan untuk menyambangi warga desa, ke karangtaruna, posyandu, warga miskin, dan lainnya,” kata Joko Sutopo kepada wartawan di Pendapa Rumah Bupati.
Dengan motor dinas baru berupa Yamaha NMax itu, lanjut Joko Sutopo, kades-lurah kinerja kepala desa di Wonogiri seharusnya lebih baik dan optimal. Dia mengingatkan kades agar memperhatikan indeks desa membangun (IDM).
IDM dinilai bisa menjadi indikator kinerja kades/lurah itu baik atau buruk. Dia menjelaskan ada tiga instrumen IDM, yaitu ketahanan sosial, ekonomi, dan ekologi/lingkungan.
Ketiga instrumen itu di antaranya meliputi pendidikan, kesehatan, dan kesejateraan warga desa. Berdasarkan IDM itu, tercatat ada 27 desa dengan status mandiri, 162 desa maju, dan 52 desa berkembang.
Kasus Kekerasan Anak
“Kami berharap desa yang masih berstatus maju dan berkembang, bisa naik statusnya. Minimal, semua desa kalau bisa statusnya maju,” ucap dia.
Menurut Joko Sutopo, salah satu hal penting dalam IDM itu adalah angka kasus stunting atau tengkes. Dia menuntut para kades untuk menekan angka stunting hingga 0% pada 2024. Selain itu menekan angka kemiskinan di desa dengan anggaran Dana Desa.
“Sepeda motor itu harus digunakan untuk membantu kades mengatasi itu,” ujar Joko Sutopo saat penyerahan motor dinas baru kades-lurah di Wonogiri itu.
Bupati yang telah menjabat dua periode itu juga meminta kades agar tertib administrasi dalam menjalankan pemerintahan desa. Dia tidak ingin kades tidak disiplin dan berlaku menyeleweng.
Di sisi lain, Joko Sutopo juga meminta para kades untuk memperhatikan anak-anak di desa. Hal itu menyusul tingginya kasus kekerasan seksual mulai dari pencabulan hingga persetubuhan terhadap anak akhir-akhir.
Menyoal pemilihan Yamahan Nmax sebagai kendaraan dinas baru, Bupati menilai sepeda motor jenis itu cocok digunakan di Wonogiri yang memiliki kondisi geografis yang beragam.
“Kalau warna kendaraan merah, itu juga karena geografis. Jadi kalau pak kades keliling, dari kejauhan sudah bisa diketahui warga karena warnanya ngejreng,” kata Bupati.
Ketua Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) Wonogiri, Purwanto, menyampaikan kendaraan dinas sepeda motor baru itu akan digunakan untuk menunjang kinerja kades. Papdesi berkomitmen dengan kendaraan dinas baru itu, upaya membangun desa akan lebih baik.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
