Soloraya
Selasa, 13 Juli 2021 - 12:09 WIB

Kaget-Kaget Lucu Kisah Tim Sukarelawan Polanharjo Klaten Kuburkan Peti Mati Kosong

Ponco Suseno  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kades Karanglo, Yudi Kusnandar (kiri) saat memakai alat pelindung diri (APD) lengkap. (Istimewa/Dokumentasi Tim Kubur Cepat Kamboja Polanharjo di Karanglo)

Solopos.com, KLATEN — Pengalaman tak terlupakan dialami Tim Kubur Cepat Kamboja Polanharjo di Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo, Klaten, yang telanjur menguburkan peti mati kosong, Minggu (11/7/2021) malam.

Kejadian itu bermula saat tim kubur cepat di Karanglo, Polanharjo, memperoleh informasi dari rumah sakit (RS) di Solo akan ada pengiriman peti mati berisi jenazah PW, warga Karanglo. PW meninggal dunia di RS karena terpapar virus corona.

Advertisement

Setelah memperoleh informasi itu, tim kubur cepat yang dipimpin Kades Karanglo Yudi Kusnandar langsung mempersiapkan diri. Rangkaian penguburan peti mati di TPU Ngasem, Desa Karanglo, berlangsung Minggu (11/7/2021) malam hingga Senin (12/7/2021) dini hari. Hari itu, terdapat dua orang dimakamkan dengan protokol Covid-19.

Baca juga: Geger Tim Sukarelawan Polanharjo Klaten Kubur Peti Mati Kosong, Begini Kronologinya

Advertisement

Baca juga: Geger Tim Sukarelawan Polanharjo Klaten Kubur Peti Mati Kosong, Begini Kronologinya

Selesai tim menjalankan tugas, tiba-tiba ponsel milik Yudi Kusnandar berdering. Dia memperoleh informasi dari RS bahwa peti kiriman dari RS Solo yang baru saja dikuburkan dalam kondisi kosong.

“Saat menjalankan tugas, tim kubur cepat terdiri dari sembilan orang. Enam orang bagian mengangkat peti. Dua orang untuk support [penyemprotan] dan seorang driver,” kata Yudi Kusnandar, saat ditemui Solopos.com di Joglo Laboratorium Pertanian Gudang Ijo Pusur, Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo, Senin (12/7/2021).

Advertisement

Baca juga: Lancar Jaya, 297 Pedagang Trotoar Lapangan Merdeka Akhirnya Pindah ke Pasar Desa Delanggu Klaten

Yudi Kusnandar mengatakan timnya segera menjalankan tugas lagi guna mengganti peti kosong dengan peti yang sudah ada jenazahnya, Senin pagi. Seluruh tim kubur cepat tetap menjalankan standar operasional prosedur (SOP) selama melakukan pemakaman dengan protokol Covid-19. Rangkaian tugas kemanusiaan itu rampung, Senin (12/7/2021) siang.

“Mengubur peti mati dalam kondisi kosong ini akan menjadi pengalaman tak terlupakan. Ini bisa menjadi cerita ke anak cucu. Terlepas dari hal itu, menjalankan tugas sebagai seorang sukarelawan di tengah pandemi Covid-19 sangat mengasyikkan,” kata Yudi Kusnandar.

Advertisement

Memotivasi Warga Agar Bergabung

Yudi Kusnandar mengatakan jumlah warga di Karanglo yang meninggal dunia karena Covid-19 telah mencapai empat orang. Di sisi lain, warga yang terpapar virus corona di desanya mencapai 24 orang.

“Dengan terjun sendiri seperti ini [sebagai tim kubur cepat], saya juga ingin memotivasi warga agar mau bergabung. Dari keluarga saya sangat mendukung. Saya memperoleh kepuasan tersendiri dengan terjun di tim kubur cepat ini. Meski ternyata, ada orang yang bilang habis kena prank karena mengubur peti mati kosong,” katanya.

Baca juga: Satu Lagi Kades di Klaten Meninggal Dunia Setelah Terpapar Covid-19

Advertisement

Yudi Kusnandar mengatakan kejadian salah mengubur peti mati itu baru kali pertama terjadi di desanya. Tim kubur cepat tak menyangka peti mati yang dikuburnya ternyata dalam kondisi kosong alias tak ada jenazahnya.

Di kesempatan yang sama, anggota keluarga mendiang PW enggan dimintai keterangan lebih lanjut. Terlepas dari kesalahan pengiriman peti kosong itu, anggota keluarga mendiang PW sudah tak mempersoalkannya. Hal itu disebabkan pihak RS sudah memiliki iktikad baik dalam menangani persoalan tersebut.

“Mohon maaf, tanpa menghalangi sebuah pemberitaan, masalah ini sudah kami anggap selesai,” kata kakak ipar mendiang PW, yakni Sigit, Senin.

Baca juga: Grup Facebook Info Cegatan Klaten ICK Hilang, Begini Kiprahnya Selama 7 Tahun

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif