Soloraya
Rabu, 3 November 2021 - 10:40 WIB

Kakak Ipar yang Racuni Hany Klaten Sempat Ikut Siapkan Liang di Makam

Ponco Suseno  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi rumah duka mendiang Hany Dwi Susanti di Taji, Kecamatan Juwiring, Klaten, Selasa (2/11/2021). (Solopos-Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — SRB, 40, warga Panggang Welut, Desa Taji, Juwiring, Klaten, sempat datang ke makam bersama warga untuk menyiapkan liang lahat untuk jenzah adik iparnya, Hany Dwi Susanti, 28, yang meninggal dunia karena diduga diracun olehnya.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, beberapa hari sebelum meninggal dunia karena diracun, Hany, sempat cekcok dengan salah seorang kakak ipar, SRB, 40, SRB tinggal tak jauh dari rumah Hany. Sebelum meninggal dunia, SRB sering menjelek-jelekkan Hany dengan kata-kata kasar.

Advertisement

Ibu tiga anak di Panggang Welut RT 012/RW 006, Desa Taji, Kecamatan Juwiring, Klaten, Jawa Tengah, pun sempat menceritakan hal itu ke suaminya. Sigit Nugroho tak terima dengan kata-kata kasar yang diucapkan SRB.

Hingga akhirnya, SRB tak kuasa menahan emosi dan diduga menaruh racun apotas ke air minum yang disimpan keluarga Hany di kulkas. Kuat dugaan, SRB masuk ke rumah Hany dengan merusak pintu bagian samping.

Advertisement

Hingga akhirnya, SRB tak kuasa menahan emosi dan diduga menaruh racun apotas ke air minum yang disimpan keluarga Hany di kulkas. Kuat dugaan, SRB masuk ke rumah Hany dengan merusak pintu bagian samping.

“SRB itu infonya sudah ditangkap di Wonogiri. Sebelum ditangkap, SRB ini sempat ikut ke makam [saat penggalian kubur]. Waktu itu, ada warga yang bilang bahwa polisi telah datang ke Taji, Senin (1/11/2021) siang. Tahu polisi datang, SRB seolah-olah mbirit. Lalu, dia lari ke Wonogiri,” kata Slamet Santoso, ayah Hany, Selasa (2/11/2021),

Baca juga: Polisi Sita 1.462 Botol Miras Milik IRT Muda di Jogonalan Klaten

Advertisement

Sebelumnya, Hany Dwi Susanti, 28, seorang ibu tiga anak di Panggang Welut RT 012/RW 006, Desa Taji, Kecamatan Juwiring, Klaten, Jawa Tengah, meninggal dunia setelah meminum minuman beracun di rumahnya, Senin (1/11/2021) pukul 10.00 WIB. Wanita itu diduga dibunuh.

Baca Juga: Ini Deretan Pembunuhan Menggunakan Racun Sianida Seperti Kasus Klaten

Polisi langsung gerak cepat menangkap terduga pelaku yang masih memiliki hubungan kerabat, yakni kakak ipar dari pihak suami korban, SRB.

Advertisement

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, Hany beserta suami, Sigit Nugroho, 35, dan tiga anaknya semula pergi menjenguk orang tuanya di Wonogiri, Minggu (31/10/2021). HDS sekeluarga pulang ke rumahnya di Panggang Welut, Desa Taji, Kecamatan Juwiring, Minggu malam.

Begitu tiba di rumah, Hany beserta anggota keluarganya langsung beristirahat. Di Desa Taji, Kecamatan Juwiring, Hany dikenal sebagai tukang laundry. Sedangkan suaminya bekerja sebagai tukang membikin etalase dari aluminium.

Baca juga: Diterjang Angin, Pohon Tumbang Timpa Mobil di Mireng Klaten

Advertisement

Sehari berikutnya setelah dari Wonogiri, Senin (1/11/2021), Hany keluar rumah mencari sayuran. Setelah pulang, Hany merasa haus dan langsung mengambil minuman air putih yang disimpan di kulkas. Selang lima menit, Hany sempat bilang ke suaminya rasa air yang baru saja diminum berasa pahit. Selanjutnya, HDS pingsan dan ditolong suaminya.

Air Minum Berasa Pahit

Sigit sempat teriak-teriak minta tolong ke orang-orang terdekatnya. Berikutnya, Sigit memberitahukan ke ayah mertua, Slamet Santosa, 57, agar segera datang ke rumahnya. Begitu tiba di rumah Hany, Slamet Santosa sebenarnya sudah mengetahui jika anak perempuannya itu telah meninggal dunia. Namun hal itu tak segera diberitahukan ke menantunya. Sejurus kemudian, tim medis yang mengecek kondisi Hany menyatakan bahwa ibu dengan tiga anak tersebut sudah meninggal dunia.

Di tengah kondisi berduka, Sigit memperoleh informasi dari kakaknya, Umi Nurwati, bahwa air minum yang berada di kulkas berasa pahit.

Baca juga: Manusia Silver dan PGOT Jl Solo-Jogja Klaten Diciduk Satpol PP

Lantaran curiga, Sigit mencicip air yang disimpan dalam wadah di kulkas. Ternyata air itu berasa getir dan panas di mulut. Di saat itulah, muncul kecurigaan bahwa istrinya meninggal dunia karena diracun.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif