SOLOPOS.COM - Seorang kakek asal Desa Joton, Kecamatan Jogonalan menerima uang ganti rugi (UGR) atas lahan miliknya yang terdampak tol, Rabu (11/1/2023). (Istimewa/dokumentasi warga)
Solopos.com, KLATEN — Seorang kakek asal Desa Joton, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten mendadak menjadi miliarder setelah menerima uang ganti rugi tol Solo-Jogja atas lahan miliknya yang kena tol. Kakek yang seorang petani tulen itu berencana menggunakan UGR untuk bangun rumah baru serta dibagikan ke anak dan cucu.
Kakek itu bernama Slamet Marsudi Widodo, 77. Pekarangan seluas 1.976 meter persegi beserta rumahnya yang berada di pekarangan itu diterjang tol dan mendapatkan UGR pembebasan lahan sekitar Rp5,5 miliar. Slamet menerima UGR di kantor Desa Joton, Rabu (11/1/2023).
Slamet diantar ke kantor desa oleh salah satu putrinya untuk mendapatkan UGR. Saat membubuhkan tanda tangan, Slamet hanya menggunakan cap jempol.
“Angsal Rp5 miliar. Rasane nggih biasa [Dapat Rp5 miliar. Rasanya biasa],” kata Slamet saat ditemui seusai menerima UGR, Rabu.
Slamet berencana menggunakan UGR yang diterima untuk membangun rumah baru. Selain itu, UGR yang dia terima dibagi kepada ketiga anak-anaknya agar dimanfaatkan membeli tanah.
Kepala Desa (Kades) Joton, Aris Gunawan, mengatakan Slamet memiliki lahan lainnya di wilayah Desa Dompyongan, Kecamatan Jogonalan yang juga diterjang proyek tol Solo-Jogja.
Nilai UGR yang diterima Slamet atas tanah di Dompyongan itu lebih dari Rp2 miliar. Jika ditotal, Slamet menerima UGR tol hampir Rp8 miliar.
Aris menjelaskan Slamet sehari-hari merupakan petani tulen. Selain menggarap sawah sendiri, Slamet terkadang menggarap sawah ketika ada warga yang menyewakan sawah.
Slamet menjadi salah satu dari ratusan warga pemilik bidang lahan di Joton yang terdampak tol dan mulai menerima pembayaran UGR. Pembayaran UGR pada pekan ini dilakukan untuk 206 bidang lahan di Joton berupa sawah hingga pekarangan yang diterjang tol.
Sementara, jumlah total bidang lahan di Joton yang diterjang tol sebanyak 321 bidang.