Solopos.com, SRAGEN — Seorang kakek-kakek bernama Joyo Rejo, 76, asal Dukuh Bonan Baru RT 040/RW 016, Desa Masaran, Kecamatan Masaran, Sragen, ditemukan mengapung di Dam Colo Timur, Sabtu (18/2/2023). Warga lanjut usia itu diduga terpeleset saat jalan di pinggir dam tepatnya di Dukuh Tegopati, Desa Krikilan, Kecamatan Masaran, Sragen pada pukul 04.30 WIB.
Temuan jenazah itu dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen pada pukul 10.00 WIB dan dievakuasi 40 menit kemudian.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Kepala Pelaksana BPBD Sragen Agus Cahyono saat dihubungi Solopos.com, Sabtu siang, menjelaskan kronologi kejadiannya. Awalnya, Mbah Joyo Rejo keluar rumah sekitar pukul 04.00 WIB untuk Salat Subuh di masjid. Namu setelah beberapa lama, ia tak kunjung pulang. Sampai siang hari ditunggu keluarga, korban tak juga muncul.
“Kemudian keluarga mencari ke sekitaran masjid sampai ke Desa Krikilan, Masaran. Saat di Dukuh Tegopati korban ditemukan meninggal di aliran Dam Colo Timur. Lalu keluarga melaporkan kejadian itu ke pihak terkait untuk evakuasi,” ujar Agus.
BPBD berkoordinasi dengan tim SAR untuk evakuasi korban menuju rumah duka. Agus menduga korban meninggal akibat terpeleset lalu masuk aliran Dam Colo Timur. Kejadian tersebut membuat keluarga syok.
Proses evakuasi melibatkan 20 personel dari BPBD, TNI, Polri, Puskesmas Masarsn, RAPI Rescue, Poldes, perangkat Desa Krikilan, dan warga setempat.
Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama, melalui Kapolsek Masaran, AKP Joko Widodo, mengatakan korban sudah pikun. Pihak keluarga, kata dia, sempat membuat pengumuman kehilangan anggota keluarga lewat media sosial.
“Ada warga sempat melihat korban membersihkan badan di aliran Dam Colo Timur tetapi korban tak kunjung keluar di permukaan. Warga lainnya, jelas dia, kemudian mengajak mencari Mbah Joyo karena diduga tenggelam. Akhirnya, korban ditemukan di dekat pintu air. Kemudian dilaporkan ke Polsek Masaran,” katanya.