Soloraya
Jumat, 1 Januari 2016 - 15:30 WIB

KALEIDOSKOP 2015 : Kasus Perzinaan Turun, Pelecehan Seksual Anak Meningkat di Boyolali

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa/www.ramagazine.com)

Kaleidoskop 2015 diwarnai penurunan kasus kriminal yang tercatat di Polres Boyolali. Namun, pelecehan seksual terhadap anak meningkat.

Solopos.com, BOYOLALI — Angka kasus kriminal di Boyolali selama 2015 turun dibandingkan tahun 2014. Namun, untuk kasus pelecehan seksual dan penganiayaan terhadap anak selama 2015 naik dibandingkan pada 2014.

Advertisement

Kapolres Boyolali AKBP Budi Sartono mengatakan hasil laporan akhir tahun mengenai kasus kriminal di Boyolali selama setahun lalu terjadi penurunan, yakni sebanyak 302 kasus dibandingkan pada 2014 yang mencapai 420 kasus. Dari kasus kriminal yang ditangani tahun lalu, sebanyak 75% sudah diselesaikan. Sementara itu, 25% kasus kriminal masih diproses secara hukum.

“Kasus kriminal paling banyak terjadi tahun lalu adalah pencurian meliputi pencurian biasa, pencurian berat, curanmor [pencurian kendaraan bermotor], dan curras [pencurian dengan kekerasan] yang berjumlah 94 kasus,” ujar Budi dalam acara press release laporan akhir tahun Polres Boyolali di Kantor Mapolres Boyolali, Kamis (31/12/2015).

Menurut Budi, kasus kriminal yang masih diproses secara hukum tersebut sebagian besar adalah kasus penggelapan uang dan penipuan. Dari 16 laporan penggelapan yang masuk di Polres Boyolali, baru empat kasus yang terselesaikan. Sedangkan dari 38 kasus penipuan, baru 13 kasus yang selesai. Sementara itu, 25 kasus lainnya masih dalam proses penyidikan sampai sekarang.

Advertisement

Budi mengatakan data berbeda ditunjukan dalam kasus pelanggaran UU Perlindungan Anak, yaitu pelecehan dan kekerasan terhadap anak. Pada 2015, tercatat muncul sebanyak 35 kasus, sedangkan pada 2014 sebanyak 16 kasus atau terjadi kenaikan sebanyak 19 kasus. Faktor pemicu naiknya angka kasus pelecehan dan kekerasan pada anak lebih disebkan karena kurang perhatian keluarga terhadap anak hingga pornografi melalui media internet.

“Kami cukup prihatin dengan meningkatkatnya kasus itu sehingga dibutuhkan kesadaran masyarakat agar bisa menjaga keluarganya dengan baik,” kata dia. Sementara itu, Wakapolres Polres Boyolali, Kompol Aidil Fitri Syah, menambahkan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Boyolali selama setahun lalu terjadi penurunan sebanyak 21 kasus dibandingkan 2014 sebanyak 31 kasus.

Data Kejahatan Konvesional 2015-2014

Advertisement

Jenis Kejahatan 2015 2014
Curat 58 78
Curranmor 19 23
Curras 9 4
Curi Biasa 8 14
Pembunuhan 1 2
Pemerkosaan 0 0
Penipuan 38 56
Penganiayaan Berat 24 13
Perjudian 13 25
Narkotika 18 21
Penggelapan 16 18
Perusakan 8 5
Pemerasan/Pengancaman 4 2
KDRT 21 31
Perzinaan 0 6
Penganiayaan Ringan 2 5
Pengeroyokan 0 11
UU Perlindungan Anak 35 16
Fidusia 2 7
Kejahatan Konvisional lainnya 26 83
Jumlah 302 420

Sumber: Polres Boyolali

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif