SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengenakan kalung berbandul canthik rajamala saat meresmikan Unit Rawat Jalan Terpadu Santa Clara RS Brayat Minulyo Solo, Rabu (8/12/2021). (Istimewa/Humas Pemkot Solo)
Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, beberapa waktu lalu mendapat pujian karena mengenakan kalung berbandul Rajamala. Gibran dianggap bisa memberikan apresiasi terhadap sejarah dan budaya Solo.
Canthik Rajamala merupakan hiasan pada haluan perahu Rajamala yang dibuat oleh Putra Mahkota Paku Buwono IV, Raden Mas Sugandi KGPAA Mangkunagara III. Kepada wartawan, Gibran menyebut kalung itu ia beli dengan harga tak sampai Rp10.000.
Baca Juga: Belum Dievakuasi, Mobil SAR UNS Solo Terjebak Lahar Semeru Tak Terlihat
Ia mengaku sengaja memakainya untuk mempromosikan produk usaha mikro, kecil, dan menengah di Solo. “Saya melarisi produk UMKM Solo. Canthik Rajamala ini buatan Mas Gogon. Dia juga bikin wayang. Harganya kalau tidak salah Rp5.000, murah,” katanya, Rabu (8/12/2021) siang.
Gibran sengaja memborong produk UMKM Solo mulai dari batik, makanan, semuanya ia beli. “Kemarin beli banyak banget wayang kulit, kalung ini, aksesori banyak banget. Ada topeng, batik, tempat kerupuk, jam tangan kayu sama boneka kayu, ada juga produk kulit,” imbuhnya.
Baca Juga: Misteri Peri Cantik Penggoda di TPU Bonoloyo Solo, Pernah Diisengin?
Putra sulung Presiden Joko Widodo itu mengaku ingin menggelar pameran produk UMKM asli Solo. “Selama ini kan beli produk UMKM itu, ya dipakai sendiri, [makanan] saya makan sendiri. Enggak dibagikan untuk suvenir. Kalau batik, ya saja jahit sendiri. Saya ingin mengangkat citra UMKM. Saya pakai sekaligus promosi, saya ramaikan,” jelasnya.
Gibran menampik kalung yang dipakainya itu untuk tolak bala, melainkan murni untuk promosi. Karena ke depan, ia ingin karya itu menjadi salah satu suvenir bagi tamu Pemerintah Kota (Pemkot) Solo maupun wisatawan.
Baca Juga: Ada Pemeliharaan Jaringan, Jadwal Pemadaman Listrik di Solo Hari Ini
Suvenir lain ada kain batik yang nantinya bisa dijahit menjadi busana. “Makanya saya ramaikan dulu. Nanti saya share di media sosial,” tutupnya.